Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ekor Doberman Dipotong? Ini Sejarah dan Alasannya

Kompas.com - 23/10/2023, 07:17 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber Bubbly Pet

Jika Doberman tidak memiliki penampilan klasik, biasanya akan terlihat lebih seperti anjing pemburu, ras campuran, atau ras anjing lainnya.

Akibatnya, Doberman yang memiliki telinga terkulai dan ekor panjang jarang ditemukan di banyak negara.  

Baca juga: 7 Ras Anjing Berwarna Hitam dan Coklat Tua, Ada Doberman dan Chihuahua

  • Mematuhi standar ras

Ilustrasi anjing Doberman pincher.Shutterstock/Nikolai Tsvetkov Ilustrasi anjing Doberman pincher.
Ada dua standar ras utama untuk Doberman yang telah menjadi dasar bagi para peternak selama bertahun-tahun.

Standar ini menguraikan informasi tentang seperti apa ras anjing Doberman yang seharusnya, terutama untuk evaluasi dalam pertunjukan sirkuit anjing dalam menentukan anjing mana yang akan menjadi juara dalam trah ini.

Standar ras American Kennel Club (AKC), Badan pengasuhan anjing asal Amerika Serikat, mengatakan pemilik Doberman lebih memilih memotong ekor Doberman mereka.

Sementara itu, di Asia dan Eropa, Doberman harus mempertahankan ekor alami mereka, sesuai dengan standar Federation Cynologique Internationale (AISBL).

Namun, klub-klub kennel sekarang tidak memperbolehkan perubahan kecantikan, seperti memotong telinga, memotong ekor Doberman, dan tidak akan mengikutsertakan anjing Doberman yang telah menjalani prosedur tersebut dalam kompetisi.  

Baca juga: 10 Anjing Bertubuh Besar yang Hatinya Lembut, Doberman hingga Akita  

  • Untuk anjing pekerja

Terakhir, alasan kenapa ekor Doberman dipotong adalah untuk dibiakkan sebagai anjing pekerja. Orang yang pertama kali membiakkan Doberman telah mengaitkan ekor anjingnya sejak awal agar lebih sesuai untuk pekerjaannya.

Memotong ekor Doberman akan mencegah penyerang mencengkeram ekor anjing dan mengendalikannya.

Selain itu, karena reputasi Doberman sebagai pelindung yang galak dan setia, ekor yang pendek membuat ras anjing ini tampak lebih berbahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com