Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Pakaian Kotor Setelah Dicuci dan Cara Menghilangkannya

Kompas.com - 03/07/2023, 09:35 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mencuci pakaian bertujuan membuat pakaian menjadi bersih dan bebas bau.

Namun, setelah selesai mencuci pakaian, tak jarang pakaian tidak lebih bersih daripada sebelum memasukkannya ke mesin cuci. Bahkan pakaian terkena noda hitam dan biru.  

Baca juga: Cara Membersihkan Noda Coklat pada Pakaian

Lantas, apa yang membuat pakaian kotor dan muncul noda-noda setelah dicuci? 

Tidak ada satu alasan universal mengapa noda muncul pada pakaian setelah dicuci. Namun, ada beberapa alasan yang dapat Anda atasi agar noda-noda tersebut tidak menjadi hal yang biasa.

Sebelum memutuskan membeli mesin cuci baru, pastikan tidak melewatkan noda yang tersembunyi atau sulit terlihat sebelum memasukkan pakaian atau kain ke mesin cuci.

Pakaian yang terdapat noda akan menyebar dan menjadi lebih jelas ketika dirawat dan dipanaskan. Makan itu, sebelum mencuci, periksa pakaian apakah ada noda baru sehingga Anda dapat merawatnya dengan benar.  

Akan tetapi, apabila tida melihat noda sebelum memasukkan pakaian ke mesin cuci, ada beberapa penyebab pakaian kotor setelah dicuci seperti dilansir dari Love to Know, Senin (3/7/2023).  

Baca juga: Cegah Melar, Ini 5 Cara Mencuci Pakaian Wol yang Tepat

Drum mesin cuci kotor

Ilustrasi mencuci pakaian wol.Shutterstock/Damian Lugowski Ilustrasi mencuci pakaian wol.
Hampir setiap peralatan memiliki rutinitas pembersihan dan perawatan yang direkomendasikan, tapi kita semua pergi berbulan-bulan tanpa memikirkan pembersihan yang mendalam di benak kita.

Mesin cuci perlu dibersihkan sekitar sebulan sekali, terutama jika Anda meninggalkan pakaian  di dalam mesin cuci selama beberapa jam sebelum membaliknya atau menjaga mesin cuci  tetap tertutup sepanjang waktu.

Bakteri dan jamur dapat tumbuh di dalam drum serta menyebar ke pakaian selama siklus pencucian. Selain itu, hal ini juga dapat membuat pakaian berbau tidak sedap. 

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Daya Mencuci Pakaian agar Lebih Bersih dan Harum

Menggunakan terlalu banyak detergen atau pelembut

Selanjutnya, penyebab pakaian kotor setelah dicuci adalah memakai detergen atau pelembut terlalu banyak. Penting memeriksa buku petunjuk mesin cuci untuk mengetahui jenis detergen yang dibutuhkan.

Mesin cuci dengan efisiensi lebih tinggi membutuhkan lebih sedikit detergen. Jadi, jika menemukan noda putih atau biru pada pakaian setelah mencuci, Anda mungkin memasukkan terlalu banyak sabun ke dalam drum.

Mesin cuci efisiensi tinggi tidak menggunakan banyak air dalam siklus pencucian seperti model lama. Menambahkan terlalu banyak sabun, akan menghasilkan banyak busa sehingga mesin tidak dapat membersihkannya sepenuhnya dari pakaian. 

Baca juga: 4 Penyebab Mesin Cuci Mengisi Air Tanpa Henti

Ada karat pada mesin cuci atau pengering

Ilustrasi mencuci pakaian dengan tangan.Shutterstock/birdbyb stockphoto Ilustrasi mencuci pakaian dengan tangan.
Karat juga menjadi penyebab pakaian kotor setelah dicuci. Biasanya, hal ini tidak Anda sadari hingga mendapatkan noda coklat kemerahan.

Untuk noda karat, jika terjadi pada mekanisme internal, Anda perlu memanggil teknisi untuk memperbaiki mesin cuci. 

Ada sesuatu yang tersangkut di mesin cuci 

Benda-benda, seperti pulpen, spidol, dan produk yang diwarnai, dapat menjadi penyebab pakaian kotor setelah dicuci terus.

Hal ini dapat terjadi secara berulang-ulang hingga tintanya habis atau dihapus. Maka itu, selaly priksa saku pakaian sebelum memasukkannya ke mesin cuci. 

Cara mengatasi noda setelah pencucian 

Mengetahui apa penyebab pakaian kotor setelah dicuci adalah hal bagus, tetapi tidak membuat proses menghilangkannya menjadi lebih mudah.

Untungnya, jika menemukan noda-noda ini sebelum mencuci pakaian dan dikeringkan beberapa kali, seharusnya bisa menghilangkannya. 

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Bikin Mesin Cuci Cepat Rusak, Apa Saja?

Jika memiliki noda hijau kehitaman berlendir di seluruh pakaian, kemungkinan besar ada jamur yang muncul dalam siklus pencucian Anda.

Untungnya, menghilangkan noda jamur dari pakaian dapat dilakukan dengan mudah menggunakan rendaman cuka yang diencerkan.

Kikis sebanyak mungkin jamur yang bisa Anda temukan (coba lakukan ini di luar ruangan untuk menghindari penyebaran spora) dan rendam pakaian yang terkena jamur dalam 3,7 sampai 7,4 lite air dengan 236 mililiter cuka suling selama 30 menit.

Setelah mengeluarkannya, masukkan pakaian ke siklus pencucian biasa (tentu saja setelah mencuci mesin cuci). 

Baca juga: 3 Cara Menjemur Pakaian Saat Berkemah, Bikin Barang Bawaan Ringan

  • Noda detergen cucian biru atau putih

Ilustrasi mencuci pakaian dengan tangan.Shutterstock/namtipStudio Ilustrasi mencuci pakaian dengan tangan.
Ada banyak cara menghilangkan noda detergen. Anda dapat mengikuti proses cuka yang sama seperti pada pakaian yang terkena noda jamur dan lumut atau mencoba salah satu dari metode lain untuk menghilangkan noda detergen.

  • Noda karat

Noda karat adalah noda kecil yang mengganggu dan tidak membutuhkan banyak usaha untuk menghilangkannya.

Salah satu cara membersihkan noda karat dari pakaian adalah menambahkan 236 mililiter air perasan lemon ke dalam air cucian, kemudian masukkan pakaian ke siklus pencucian biasa. 

Baca juga: Hal yang Boleh dan Tidak Dilakukan Saat Mencuci Pakaian dengan Tangan

  • Noda pewarna atau luntur 

Untuk menghilangkan noda pewarna atau luntur pada pakaian, gunakan pemutih atau RIT Color Remover. Pada dasarnya, Anda perlu melucuti pakaian dari pewarna baru. Anda dapat menyiram serat alami sepenuhnya dengan pemutih yang sangat encer, sekitar 59 mililiter hingga 3,7 liter.  

Setelah merawat pakaian, cucilah pakaian tersebut melalui siklus pencucian yang biasa Anda lakukan.  

Nah, itu dia sejumlah penyebab pakaian kotor setelah dicuci. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tanaman Pendamping Bunga Matahari, Bisa Ditanam di Halaman Rumah

6 Tanaman Pendamping Bunga Matahari, Bisa Ditanam di Halaman Rumah

Pets & Garden
5 Tanaman yang Bisa Membuat Taman Selalu Harum

5 Tanaman yang Bisa Membuat Taman Selalu Harum

Pets & Garden
Rumah Modular Diyakini Bisa Jadi Solusi Saat Cuaca Panas

Rumah Modular Diyakini Bisa Jadi Solusi Saat Cuaca Panas

Housing
5 Kebiasaan Buruk yang Menyebabkan Kulkas Bau

5 Kebiasaan Buruk yang Menyebabkan Kulkas Bau

Home Appliances
5 Ruang Penyimpanan Tersembunyi di Dalam Rumah

5 Ruang Penyimpanan Tersembunyi di Dalam Rumah

Housing
5 Ras Kucing Termahal, Harganya Mencapai Ratusan Juta Rupiah

5 Ras Kucing Termahal, Harganya Mencapai Ratusan Juta Rupiah

Pets & Garden
5 Alat Kebersihan yang Harus Ada di Dapur

5 Alat Kebersihan yang Harus Ada di Dapur

Do it your self
Begini Cara Mencuci Celana Dalam Baru Sebelum Dipakai

Begini Cara Mencuci Celana Dalam Baru Sebelum Dipakai

Do it your self
Mengenal Kucing Lykoi dari Ciri-ciri hingga Cara Merawatnya

Mengenal Kucing Lykoi dari Ciri-ciri hingga Cara Merawatnya

Pets & Garden
Catat, Ini Kelebihan dan Kekurangan Tata Letak Dapur Berbentuk I

Catat, Ini Kelebihan dan Kekurangan Tata Letak Dapur Berbentuk I

Housing
6 Ide Dekorasi Apartemen agar Terlihat Lebih Bergaya

6 Ide Dekorasi Apartemen agar Terlihat Lebih Bergaya

Decor
Cara Menanam Pakcoy dari Biji dengan Mudah

Cara Menanam Pakcoy dari Biji dengan Mudah

Pets & Garden
7 Ide Dekorasi Meja Rias yang Cantik dan Menarik

7 Ide Dekorasi Meja Rias yang Cantik dan Menarik

Decor
6 Ide Dekorasi Kamar Tidur Modern Abad Pertengahan

6 Ide Dekorasi Kamar Tidur Modern Abad Pertengahan

Decor
7 Alasan Kucing Tidur Terus, Bisa Jadi Stress

7 Alasan Kucing Tidur Terus, Bisa Jadi Stress

Pets & Garden
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com