JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam aturan mencuci pakaian, setidaknya ada dua jenis air yang digunakan, yaitu air panas dan dingin.
Air dingin biasanya digunakan untuk mencuci pakaian berwarna gelap agar tidak luntur, sedangkan pakaian berwarna terang menggunakan air hangat, dan pakaian putih dan handuk dengan air panas.
Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Mencuci Pakaian dengan Tangan yang Tepat
Namun, tergantung pada material kain, semua aturan itu bisa saja tidak berlaku. Misalnya, materaila wol dan linen akan tetap menyusut dalam air hangat apa pun warnanya.
Namun, noda pada pakaian akan lebih mudah hilang menggunakan air hangat. Sayangnya, banyak orang berpendapat bahwa mencuci pakaian dengan air hangat dapat membuatnya menyusut, betulkah?
Dikutip dari How Stuff Works, Rabu (17/5/2023), kain terbuat dari material yang ditenun menggunakan mesin. Bahan-bahan itu sendiri dan cara proses penggabungan menciptakan jenis kain berbeda.
Baca juga: Bolehkah Mencuci Pakaian Bayi dengan Mesin Cuci?
Denim jauh lebih berat karena ditenun dengan tenunan kepar untuk menciptakan kain yang lebih tahan lama, sedangkan gingham menggunakan tenunan polos, menghasilkan kain yang lebih ringan.
Perbedaan utama keduanya adalah cara menenunnya dan seberapa rapat tenunannya. Serat alami sedikit melar, jadi jika digabungkan dalam tenunan yang lebih longgar, akan membuatnya kain lebih lentur.
Baca juga: 6 Cara Mencuci Pakaian agar Tetap Bagus dan Awet
Produsen pakaian mendapatkan penghematan dengan meregangkan serat pada garmen sehingga dapat menggunakan lebih sedikit kain.
Namun, ketika serat-serat ini basah, kain cenderung kembali ke kondisi alaminya. Semakin longgar tenunannya, semakin besar kemungkinannya menyusut ketika basah.
Selain itu, menambahkan air hangat dan meningkatkan perputaran bisa mempengaruhi serat dan mengurangi penyusutan yang lebih besar.
Baca juga: Perhatikan, Cara Menggunakan Pemutih untuk Mencuci Pakaian
Serat alami, seperti katun, wol, dan linen, lebih mudah menyusut saat mencuci pakaian dengan air hangat atau panas daripada serat yang lebih stabil, seperti sutra serta poliester.
Akan tetapi, pakaian yang mengalami proses preshrunk, serat pakaian ini melalui kompresi khusus sehingga tenunannya tidak akan menyusut saat dicuci.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.