Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini 6 Penyebab Bohlam Lampu Cepat Mati

Kompas.com - 27/04/2023, 07:59 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber The Spruce

JAKARTA, KOMPAS.com - Sama dengan benda rumah tangga lainnya, bohlam lampu tidak dirancang untuk menyala selamanya.

Pada kenyataannya, bohlam lampu pijar memiliki masa pakai sekitar 1.000 jam atau sekitar 41 hari. Namun, ini semua tergantung penggunaan atau seberapa sering lampu menyala.  

Baca juga: 4 Jenis Bola Lampu dan Cara Memilihnya untuk Rumah

Berdasarkan penggunaan delapan jam sehari, sebuah bohlam lampu dapat bertahan sekitar empat bulan. Bohlam lampu compact fluorescent (CFL) seharusnya dapat bertahan lebih lama, tetapi tidak selalu demikian. 

Selain itu, sering menyalakan dan mematikan lampu juga dapat mengurangi masa pakai bohlam. 

Dilansir dari The Spruce, Kamis (27/4/2023), berikut sejumlah penyebab bohlam lampu cepat mati atau padam. 

Tegangan listrik yang tinggi di rumah

Ilustrasi lampu.Shutterstock/Daniele Mezzadri Ilustrasi lampu.
Jika tegangan listrik di rumah terlalu tinggi, bola lampu biasanya akan menyala lebih terang dan lebih cepat padam.

Anda bisa menguji tegangan listrik di stopkontak standar (120 volt) menggunakan multimeter atau penguji tegangan. Pastikan tahu cara melakukannya dengan aman karena listrik akan menyala.

Jika pengujian menunjukkan tegangan lebih tinggi dari 125 volt, mintalah teknisi listrik untuk memeriksa masalahnya atau hubungi penyedia layanan listrik untuk mendapatkan rekomendasi. 

Baca juga: Tak Selalu Lampu, Ini 7 Cara Mencerahkan Ruangan Gelap

Getaran perlengkapan yang berlebihan

Selanjutnya, penyebab bohlam lampu cepat mati adalah getaran perlengkapan lampu yang berlebihan. Contohnya, kipas angin plafon dengan lampu.

Ketika bilah kipas menjadi tidak seimbang, kipas mulai bergetar, dan getaran tersebut mengguncang filamen bola lampu yang memperpendek masa pakainya.

Masalah yang sama juga sering terjadi pada bohlam lampu pada pembuka pintu garasi. Anda dapat mencoba bohlam servis kasar untuk memperbaiki masalah ini. Bohlam lampu ini memiliki filamen tugas berat untuk menahan getaran dengan lebih baik.  

Baca juga: Lampu Gantung Runcing Tidak Boleh Dipasang di Pintu Masuk, Mengapa?

Tab soket tertekan

Ilustrasi lampu LED.UNSPLASH/FEDERICO BOTTOS Ilustrasi lampu LED.
Tab logam kecil di bagian bawah soket bola lampu adalah sambungan "panas" yang mengalirkan arus listrik ke bohlam lampu (logam berulir di sekelilingnya adalah sambungan netral).

Jika tab soket di bagian bawah soket terdorong ke bawah terlalu jauh, ini bisa gagal melakukan kontak dengan bola lampu.

Masalahnya di sini, bukan pada bohlam yang terbakar, tetapi karena bohlam lampu tidak lagi membuat kontak listrik dengan soket.

Untuk mengatasinya, cabut lampu atau matikan daya ke perlengkapan, kemudian gunakan tongkat es loli kayu untuk membengkokkan tab ke atas sekitar 1/8 inci. 

Setelah itu, pasang kembali bohlam lampu dan lihat apakah berhasil. Perbaikan ini mungkin tidak dapat dilakukan pada soket lama karena tab logamnya sudah rapuh atau pegasnya sudah hilang sama sekali. Solusi terbaik adalah mengganti soket bola lampu atau seluruh lampu. 

Baca juga: Cara Membersihkan Kap Lampu agar Tak Jadi Sarang Debu

Jenis bohlam lampu salah

Jenis bohlam yang salah juga menjadi penyebab bohlam lampu cepat mati. Misalnya, meski memiliki reputasi lebih tahan lama dibanding bola lampu pijar, bola lampu compact fluorescent (CFL) terkenal cepat rusak sebelum waktunya.

CFL disebut-sebut memiliki masa pakai sekitar 10 ribu jam atau sekitar 13 bulan. Namun,  angka ini terlalu dibesar-besarkan dalam banyak kasus.

Umur lampu CFL juga akan memendek jika dinyalakan dan dimatikan terlalu sering. Bohlam lampu menjadi hanya bertahan 3.000 jam jika dinyalakan dan dimatikan berkali-kali dalam sehari selama beberapa menit setiap kali dinyalakan.

Sebagai solusi, beralihlah ke bohlam lampu light-emitting diode (LED). Lampu LED lebih efisien, lebih tahan lama, dan tidak mengandung merkuri seperti lampu CFL.  

Baca juga: Selain Mati Listrik, Ini 5 Penyebab Lampu Tidak Menyala 

Sambungan yang longgar

Ilustrasi lampu gantung.Shutterstock/Gadelshina Dina Ilustrasi lampu gantung.
Apabila bohlam lampu kendor dalam soketnya, lampu akan berkedip-kedip. Kencangkan saja bola lampu pada soketnya untuk mengatasi masalah ini.

Masalah lain, sambungan kabel yang longgar di mana kabel sirkuit terhubung ke perlengkapan lampu. Matikan daya dan periksa kabel untuk memastikan kabel terpasang dengan aman ke terminal sekrup.

Soket bohlam itu sendiri juga dapat memiliki kontak yang aus atau berkarat yang menyebabkan masalah koneksi. Dalam hal ini, ganti soket atau perlengkapannya.

Sambungan yang biasanya longgar, baik pada soket atau sambungan kabel, dapat menjadi penyebab bohlam lampu cepat rusak serta menyebabkan kedipan.

Sambungan yang longgar ini meningkatkan hambatan listrik dan panas yang melewati filamen bola lampu, yang dapat memperpendek masa pakainya. 

Baca juga: Selain Mati Listrik, Ini 5 Penyebab Lampu Tidak Menyala  

Bohlam lampu terlalu besar untuk perlengkapan

Terakhir, penyebab bohlam lampu cepat mati adalah ukuran lampu terlalu besar dari perlengkapan. Sebagian besar perlengkapan lampu memiliki label yang menyatakan watt bohlam lampu maksimum yang dapat digunakan pada perlengkapan tersebut.

Jika menemukan bohlam lampu terlalu cepat padam pada lampu atau perlengkapan lampu tertentu, buka bola lampu atau penutupnya dan periksa apakah watt bola lampu terlalu besar untuk rating perlengkapan lampu tersebut.

Hal ini bukan masalah pada lampu CFL atau lampu LED, yang beroperasi pada watt yang cukup rendah, tetapi merupakan masalah sangat umum pada lampu pijar tradisional, yakni menggunakan bola lampu yang terlalu besar.

Hal ini akan menimbulkan panas berlebihan, mengurangi masa pakai bola lampu, dan berpotensi melelehkan insulasi pada kabel lampu.

Cegah masalah menggunakan bohlam lampu dengan peringkat watt yang tidak melebihi peringkat perlengkapan lampu.

Mengganti ke bohlam lampu hemat energi (seperti LED) yang memiliki nilai watt jauh lebih rendah juga akan mencegah masalah serupa pada masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com