Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari 3 Hal Ini dalam Media Tanam agar Tanaman Tidak Mati

Kompas.com - 10/04/2023, 11:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman hias dalam pot membutuhkan media tanam agar tetap hidup dan tumbuh dengan baik. Namun demikian, ada beberapa hal dalam media tanam yang harus dihindari karena bisa membuat tanaman mati.

Dilansir Well and Good, Senin (10/4/2023), menurut ilmuwan tanah dan lingkungan Agnieszka Piwowarczyk, ada beberapa bahan yang dibutuhkan tanaman dari tanah agar tidak hanya bertahan hidup, tetapi juga berkembang.

Berikut penjelasan mengenai media tanam untuk tanaman hias dan kondisi media tanam yang harus dihindari.

Baca juga: Manfaat dan Cara Menggunakan Aram Sekam untuk Media Tanam Hidroponik

Ilustrasi media tanam tanaman hias. SHUTTERSTOCK/O_LYPA Ilustrasi media tanam tanaman hias.

Apa itu media tanam?

Media tanam secara teknis bukan hanya berupa tanah.

Media tanam adalah campuran komponen seperti lumut gambut, dan beberapa bahan organik tambahan seperti rockwool, perlit, dan vermikulit yang sangat padat nutrisi dan menawarkan drainase yang baik

Tidak seperti tanah asli, yang dapat mengandung jamur atau bakteri yang dapat merusak tanaman hias, media tanam biasanya disterilkan untuk melindunginya dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit.

Anda bisa menganggap media tanam sebagai kanvas kosong. Untuk mempertahankan kualitas nutrisinya yang tinggi, Anda perlu menyiram dan memupuknya secara teratur.

Baca juga: Kandungan Batang Pisang dan Cara Mengolahnya Jadi Media Tanam

Akan tetapi, sama pentingnya dengan apa yang Anda masukkan ke dalam tanah adalah apa yang harus Anda hindari.

Kondisi media tanam yang harus dihindari

Ilustrasi pestisida nabati, penggunaan pestisida nabati untuk tanaman. SHUTTERSTOCK/VERVERIDIS VASILIS Ilustrasi pestisida nabati, penggunaan pestisida nabati untuk tanaman.

1. Pestisida

Seperti manusia dan apa yang kita masukkan ke dalam dan ke tubuh kita, memasukkan racun ke dalam media tanam merupakan ancaman umum terhadap tanah yang dapat mengganggu ekosistem alaminya.

Kita perlu menghindari berbagai bentuk pestisida (komersial) untuk digunakan di rumah, kata Piwowarczyk.

Bahan kimia ini tidak hanya mengandung konsentrasi bahan aktif, tetapi juga dapat berbahaya bagi kehidupan tanah dari waktu ke waktu, sehingga mempengaruhi tanaman kita juga, imbuh dia.

Baca juga: Manfaat dan Cara Menggunakan Arang Sekam untuk Media Tanam Hidroponik

Ilustrasi minyak nimba. SHUTTERSTOCK/MUKESH KUMAR Ilustrasi minyak nimba.

Tujuan dari pestisida adalah untuk melindungi tanaman dari iritasi seperti serangga, gulma, atau bahkan organisme menular. Jika Anda merasa perlu melindungi tanaman hias dari hal-hal di atas, pilihlah pestisida alami seperti minyak nimba.

Minyak nimba adalah larutan tidak beracun sehingga tidak apa-apa untuk disemprotkan ke tanaman.

2. Pemadatan tanah

Piwowarczyk mengatakan, Anda juga tidak boleh membiarkan media tanam kehilangan stabilitas strukturalnya, keadaan yang dikenal sebagai pemadatan tanah yang tidak memungkinkan udara dan air melewatinya.

Mirip dengan bagaimana kita ingin perawatan kulit kita benar-benar meresap melalui pori-pori kita, tanah membutuhkan lubang kecil untuk menyerap air dan makanan nabati.

Ilustrasi mengganti tanah pot tanaman hias, mengganti media tanam tanaman hias.SHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES Ilustrasi mengganti tanah pot tanaman hias, mengganti media tanam tanaman hias.

Baca juga: Cara Membuat Media Tanam untuk Menanam Cabai Rawit di Polybag

Ketika pemadatan terjadi, ruang pori menjadi sangat rapat, sehingga mengurangi laju infiltrasi air, maupun drainase di sisi lainnya.

Hal ini dapat memengaruhi perkembangan akar atau bahkan membuat pembusukan akar dan menyebabkan ukuran tanaman menjadi lebih kecil.

Penyiraman tanaman yang berlebihan atau kurang dapat menyebabkan pemadatan tanah, seperti penggunaan pot tanpa aliran udara yang memadai. Biasanya ini yang terjadi pada pot plastik.

Untuk menganginkan tanah dan melonggarkannya, Anda dapat menggunakan sumpit untuk melubanginya, tetapi jika tidak berhasil, pertimbangkan untuk merepoting tanaman dengan media tanam baru.

Ilustrasi membuat media tanam untuk tanaman dari berbagai bahan, salah satunya arang sekam. SHUTTERSTOCK/PARKIN SRIHAWONG Ilustrasi membuat media tanam untuk tanaman dari berbagai bahan, salah satunya arang sekam.

Baca juga: 5 Media Tanam Hidroponik agar Kuat dan Tumbuh Subur, Apa Saja?

3. Tanah yang diputihkan

Warna media tanam adalah indikator lain dari kesehatannya. Jangan biarkan tanah berwarna terang kecuali tanaman tidak memiliki banyak persyaratan seperti kaktus, sebut Piwowarczyk.

Untuk sebagian besar tanaman yang menyukai tanah subur, tanahnya harus berwarna coklat tua atau bahkan hampir hitam. Hilangnya warna gelap ini menandakan hilangnya bahan organik tanah.

Menambahkan kompos dan bahan lainnya seperti pakan akan membantu mempertahankan status bahan organik tanah yang diinginkan. Jika itu masih tidak membantu, Piwowarczyk menyarankan untuk mengganti media tanam.

Sangat penting untuk merawat tanah tanaman hias dan melindunginya karena tanah yang sehat membantu tanaman menyerap nutrisi yang mereka butuhkan untuk tetap kuat dan tumbuh.

Baca juga: Ini Bahan dan Cara Meracik Media Tanam untuk Aglonema

Ancaman terhadap tanah, seperti penyiraman berlebihan dan hama, dapat menyebabkan busuk akar dan penyakit lain yang dapat membuat tanaman mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Barang yang Harus Dibuang Segera Tanpa Menyesel Kemudian Hari

7 Barang yang Harus Dibuang Segera Tanpa Menyesel Kemudian Hari

Housing
6 Cara Menghilangkan Lumut dari Atap Rumah, Dijamin Enggak Tumbuh Lagi

6 Cara Menghilangkan Lumut dari Atap Rumah, Dijamin Enggak Tumbuh Lagi

Housing
Rumah Modular Dianggap Lebih Ramah Lingkungan, Mengapa?

Rumah Modular Dianggap Lebih Ramah Lingkungan, Mengapa?

Housing
7 Alasan Rumah Selalu Terlihat Berantakan

7 Alasan Rumah Selalu Terlihat Berantakan

Housing
Cara Membersihkan Furnitur Beludru agar Terlihat Cantik

Cara Membersihkan Furnitur Beludru agar Terlihat Cantik

Home Appliances
3 Cara Membersihkan Noda Oli di Halaman Rumah

3 Cara Membersihkan Noda Oli di Halaman Rumah

Housing
7 Bunga Putih yang Dapat Mempercantik Taman

7 Bunga Putih yang Dapat Mempercantik Taman

Pets & Garden
Cara Mengobati dan Mencegah Kucing Scabies

Cara Mengobati dan Mencegah Kucing Scabies

Pets & Garden
5 Cara Membasmi Semut Api dari Rumah

5 Cara Membasmi Semut Api dari Rumah

Housing
4 Cara Membersihkan Tapak Setrika dengan Bahan Alami

4 Cara Membersihkan Tapak Setrika dengan Bahan Alami

Home Appliances
5 Cara Membersihkan Dinding Putih agar Kembali Berkilau

5 Cara Membersihkan Dinding Putih agar Kembali Berkilau

Decor
Mudah, Begini Cara Membersihkan Jendela Kayu

Mudah, Begini Cara Membersihkan Jendela Kayu

Do it your self
6 Cara Merawat Cobek agar Bebas Bau dan Tahan Lama

6 Cara Merawat Cobek agar Bebas Bau dan Tahan Lama

Do it your self
5 Barang yang Harus Disingkirkan dari Dapur agar Terlihat Minimalis

5 Barang yang Harus Disingkirkan dari Dapur agar Terlihat Minimalis

Housing
Cara Membersihkan Food Processor agar Kembali Kinclong

Cara Membersihkan Food Processor agar Kembali Kinclong

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com