Kucing Caracal hidup di Afrika Tengah, Selatan, dan Barat, serta di Asia Barat Daya dan Timur Tengah.
Baca juga: Kapan Harus Memisahkan Anak Kucing dari Induknya?
Selain itu, jumlah kucing Caracal di Afrika Selatan masih dalam spekulasi. Para petani dan penduduk desa sering menganggap kucing Caracal sebagai hewan pengganggu karena memangsa ternak sehingga menjebak dan memburunya.
Caracal lebih menyukai daerah savana yang lebih kering di sub-Sahara Afrika ketika dibiarkan berkeliaran bebas.
Baca juga: Caracal, Kucing Eksotis yang Bisa Jadi Hewan Peliharaan
Kucing Caracal adalah karnivora dan membutuhkan sekitar 1,3 kilogram daging mentah setiap hari. Kucing ini sering memakan seluruh mangsanya, termasuk daging, kulit, dan tulang.
Namun, fakta menarik kucing Caracal adalah rentan terhadap penyakit yang melemahkan. Ras kucung ini mengembangkan Penyakit Tulang Metabolik (MBD) jika tidak menerima nutrisi cukup dari makanannya.
Penyakit MBD berkembang ketika tubuh kucing Caracal mengambil kalsium dari tulangnya. Tubuh mereka secara otomatis mengimbangi makanan yang buruk untuk mempertahankan dan mendukung fungsi-fungsi penting.
Tanda-tanda MBD meliputi kepincangan, kaki depan bengkok, dan kucing berukuran lebih kecil dari yang seharusnya. MBD dapat berakibat fatal dan kucing Caracal biasanya disuntik mati jika penyakitnya terlalu parah.
Baca juga: Mengenal Kucing Caracal, Harganya Bisa Mencapai Rp 150 Juta
Manfaat rambut di antara bantalan kaki juga memungkinkan kucing Caracal mengintai mangsanya dalam keheningan.
Seperti dijelaskan sebelumnya, kucing Caracal dapat menangkap mangsa secara cepat dan diam-diam. Ini juga menjadi fakta menarik kucing Caracal.
Kucing Caracal telah mengadaptasi kemampuan berlari dengan baik dan cepat dalam waktu lama. Kucing Caracal dapat berlari dengan kecepatan 50 mph. Hal ini karena bantalan kaki khusus yang dimilikinya.
Baca juga: 11 Fakta Menarik Kucing Calico, Bisa Bawa Keberuntungan
Caracal memiliki telinga unik yang terdiri atas 20 otot untuk kontrol yang unggul serta dapat memutar telinganya ke berbagai arah untuk mengidentifikasi suara dan jarak.
Namun, para ilmuwan tidak tahu banyak tentang fungsi jumbai pada telinga hitam panjang kucing Caracal. Jumbai ini diyakini berfungsi seperti kumis yang membantu kucing Caracal mengidentifikasi rintangan dan mengevaluasi jarak sehingga mendukung kemampuannya berburu secara diam-diam.
Baca juga: 10 Ras Kucing Termahal di Dunia, Ada yang Mencapai Miliaran
Terakhir, fakta menarik kucing Caracal adalah menyukai parfun. Ini terungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Southern Cape pada 2013.
Penelitian ini menunjukkan bagaimana kucing Caracal dan macan tutul bereaksi terhadap bebatuan yang disemprot parfum buatan manusia.
Para ilmuwan menyemprotkan bebatuan dengan berbagai aroma parfum, seperti Lentheric, I Love Vanilla, Junique, dan Dolce & Gabbana, dan The One.
Macan tutul dan kucing Caracal terlihat menggosokkan pipi mereka ke bebatuan, menunjukkan ketertarikan pada aroma-aroma tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.