Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantai Laminasi Vs Linoleum, Mana yang Terbaik untuk Rumah?

Kompas.com - 12/02/2023, 08:15 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber Angi

JAKARTA, KOMPAS.com - Laminasi dan linoleum menjadi material yang banyak digunakan untuk lantai.

Baik lantai laminasi maupun linoleum memiliki ratusan gaya berbeda dengan harga terjangkau. Kedua jenis lantai ini juga cocok dengan semua gaya rumah serta tahan lama.  

Baca juga: Dampak Buruk Mengepel Lantai Kayu, Vinil, dan Laminasi Pakai Air Panas

Lantai linoleum terbuat dari kombinasi biji rami dan gabus, yang kemudian dipres dan dicetak untuk membentuk lembaran dekoratif besar yang berkelanjutan serta terjangkau.  

Sedangkan lantai laminasi terbuat dari kombinasi tiga lapisan atau lebih, yakni lapisan dasar, keausan, dan gambar, yang disatukan untuk membentuk satu bahan. Meski sangat tahan lama, lantai laminasi memiliki umur sangat pendek.

Lantai laminasi dan linoleum memiliki sejumlah perbedaan serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan mengetahui perbedaan masing-masing, membantu Anda menentukan pilihan terbaik.

Nah, dikutip dari Angi, Minggu (12/2/2023), berikut sejumlah plus minus lantai laminasi dan linoleum.  

Baca juga: Ketahui, Ini Plus Minus Menggunakan Lantai Kayu Laminasi di Dapur

Kelebihan lantai linoleum

  • Terjangkau dan tahan lama

Ilustrasi lantai linoleum. SHUTTERSTOCK/STUDIOVIN Ilustrasi lantai linoleum.
Lantai linoleum memiliki harga lebih rendah daripada material lantai lainnya seperti kayu keras. Namun, lantai linoleum sangat tahan lama. Jika dirawat baik, Anda dapat menikmati lantai linoleum baru selama 40 tahun atau lebih.

  • Hipoalergenik

Berbeda dengan karpet atau lantai kayu yang rentan berdebu, debu dan kotoran tidak akan berkumpul di atas lantai linoleum. 

Baca juga: 7 Kesalahan Membersihkan Lantai yang Sering Dilakukan Banyak Orang

Lantai linoleun juga mengeluarkan lebih sedikit senyawa organik yang mudah menguap atau VOC daripada lantai laminasi atau vinil sehingga menjadikannya pilihan sangat baik bagi siapa saja yang memiliki alergi. 

  • Ramah lingkungan

Lantai linoleum terbuat dari 100 persen bahan organik yang dapat terurai secara hayati dan tidak membutuhkan banyak karbon untuk diproduksi, seperti gabus dan biji rami.

Tak heran, membuat lantai linoleum menjadi pilihan lantai yang sangat berkelanjutan. 

Baca juga: Plus Minus Lantai Kayu dan Vinil, Mana Lebih Baik? 

Kekurangan lantai linoleum

  • Tidak selalu tahan air

Meski beberapa merek lantai linoleum tahan air, tapi tidak semuanya seperti itu. Mak itu, penting untuk memeriksa ulang sebelum membuat pilihan akhir Anda.

  • Biaya pemasangan tinggi dan ROI rendah

Lantai linoleum memiliki harga relatif terjangkau, tetapi biaya pemasangannya lebih tinggi. Itu karena, tidak seperti lantai komposit lainnya, lantai ini dijual dalam bentuk lembaran, bukan panel, sehingga lebih sulit dipasang dan tidak mudah dilakukan sendiri.

Meskibiayanya mahal, Anda tidak dapat mengharapkan lantai linoleum dapat meningkatkan nilai rumah Anda.

  • Rentan terhadap kerusakan tertentu

Walau tahan terhadap goresan, lantai linoleum dapat berubah warna karena terlalu banyak terpapar sinar matahari dan penyok akibat furnitur yang berat. 

Baca juga: Cara Membersihkan Lantai Kayu dengan Air dan Sabun Cuci Piring

Kelebihan lantai laminasi 

  • Pemasangannya mudah 

Ilustrasi lantai kayu laminasi.SHUTTERSTOCK / Lubo Ivanko Ilustrasi lantai kayu laminasi.
Lantai laminasi adalah jenis lantai apung yang terbuat dari papan, yang saling berhubungan. Papan-papan ini jauh lebih mudah dikelola daripada selembar linoleum yang besar sehingga Anda bisa melakukan pemasangan sendiri. 

  • Memiliki berbagai macam gaya 

Karena hampir semua tekstur atau warna dapat dicetak pada lantai laminasi dengan sukses, tidak sulit menemukan gaya yang sesuai dengan selera Anda.

Mulai dari, kayu hingga laminasi yang terlihat seperti marmer akan membantu Anda mencapai estetika yang diinginkan.

  • Dapat meningkatkan nilai rumah

Mengganti lantai lama, seperti vinil dan linoleum, dengan lantai laminasi dapat meningkatkan nila rumah. Namun, ini tidak berlaku untuk mengganti lantai kayu.  

Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Pesing di Lantai Kamar Mandi, Pakai Krim Cukur

Kekurangan lantai laminasi 

  • Umur pendek

Karena lantai laminasi tidak dapat dipelitur ulang dan tidak mudah diperbaiki tanpa alat khusus, ini membuatnya memiliki umur sangat pendek, maksimal tiga hingga 10 tahun.

  • Berisik

Seperti jenis lantai terapung lainnya, lantai laminasi akan bergema dan berderit lebih sering daripada lantai linoleum. 

Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Lantai Vinyl dengan Lantai SPC 

  • Kurang berkelanjutan

Lantai laminasi pada dasarnya kurang berkelanjutan karena menggunakan bahan berbasis minyak bumi yang memiliki jejak karbon tinggi dan telah diketahui melepaskan VOC.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com