Sesuai dengan namanya yang berasal dari kata hydro yang berarti air, hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa tanah, namun menggunakan air sebagai media tanam.
Untuk menggantikan nutrisi dari tanah, air yang digunakan dalam budidaya tanaman diberi unsur hara yang berisi unsur unsur penting yang dibutuhkan oleh tanaman. Metode ini memiliki banyak teknik, salah satunya adalah yang paling sederhana dan mudah untuk diterapkan, yakni hidroponik wick.
Baca juga: 6 Serangga di Pekarangan Rumah yang Tidak Boleh Dibasmi
Sistem hidroponik juga sangat mudah apabila dilakukan dengan menggunakan botol plastik bekas. Caranya, pertama, potong botol menjadi dua bagian dan lubangi bagian atas leher botol untuk pemasangan sumbu dan aliran udara.
Kemudian, pasang sumbu pada bagian atas botol dan masukkan bagian tersebut ke bagian bawah botol dengan cara dibalik. Setelah itu, isi bagian atas botol dengan dengan media tanam seperti sekam, pecahan bata dan sebagainya agar akar dan batang tanaman tidak mudah tumbang.
Terakhir, masukkan bibit tanaman yang sudah disemai kedalam media tanam dan siram dengan larutan nutrisi yang terbuat dari campuran air dan unsur hara.
Tanaman yang dikembangkan dengan metode ini biasanya memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang dikembangkan menggunakan tanah, baik dalam rasa maupun kandungan gizinya.
Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Jahe Merah di Pekarangan Rumah
Tanaman yang bisa dibudidayakan di media tanam hidroponik adalah jenis tanaman hortikultura yang meliputi tanaman sayuran, buah, obat-obatan hingga tanaman hias.
Vertikultur adalah metode bercocok tanam yang paling tepat bagi yang memiliki pekarangan rumah yang sangat sempit dan terbatas.
Sesuai dengan namanya yang berasal dari kata dasar “vertikal," di mana budidaya tanaman dengan metode ini memanfaatkan bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam yang dilakukan secara bertingkat.