Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Hal yang Perlu Diketahui Tentang Rabies pada Anjing

Kompas.com - 26/11/2022, 12:48 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rabies adalah salah satu penyakit paling mematikan yang menyerang hewan, tak terkecuali anjing.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik anjing untuk memastikan anjing peliharaannya terhindar dari rabies dan mengetahui segala hal tentang rabies.

Dilansir dari Small Door Veterinary, Sabtu (26/11/2022), pada artikel ini akan dibahas mengenai ragam hal yang perlu diketahui tentang rabies pada anjing.

Baca juga: Cara Mencegah Virus Rabies pada Anjing Peliharaan

Ilustrasi rabies, virus rabies, struktur virus rabies, penyakit rabies. Shutterstock/nobeastsofierce Ilustrasi rabies, virus rabies, struktur virus rabies, penyakit rabies.
Apa itu rabies?

Rabies adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus yang disekresikan dalam air liur.

Ini memengaruhi sistem saraf anjing, termasuk sumsum tulang belakang dan otak sehingga berakibat fatal begitu gejalanya muncul.

Tanda dan gejala rabies pada anjing

Begitu seekor anjing digigit oleh hewan rabies, penyakit rabies berkembang secara bertahap, berikut di antaranya:

Tahap prodromal: Anjing akan menunjukkan perubahan kepribadian dan perilaku dengan menjadi gelisah, cemas, dan takut.

Baca juga: 7 Manfaat Memberikan Makanan Mentah pada Anjing Peliharaan

Anjing yang ramah bisa menjadi agresif dan sebaliknya. Tanda pada tahap ini bisa berlangsung selama dua hingga tiga hari.

Indikator lainnya termasuk kecemasan, penarikan diri dari manusia dan hewan lain, menjilat tempat luka gigitan, hipersensitivitas terhadap cahaya, suara, dan sentuhan, demam, dan perubahan nada atau gonggongan

Tahap geram: Anjing pada tahap geram (furious stage) mulai menunjukkan tanda-tanda gelisah dan mudah tersinggung, serta menunjukkan kepekaan terhadap cahaya dan suara.

Ilustrasi suntik rabies.SHUTTERSTOCK/Sanit Fuangnakhon Ilustrasi suntik rabies.

Mereka akan mulai berkeliaran, menyerang benda mati, hewan, dan manusia. Tanda pada tahap ini bisa bertahan satu sampai tujuh hari, yang mana disorientasi dan kejang akan mengikuti.

Tahap paralitik: Tahap ini dapat berkembang setelah tahap prodromal atau tahap geram dan biasanya berkembang 2-4 hari setelah gejala pertama.

Kelumpuhan tenggorokan dan otot rahang dapat terjadi sehingga mulut berbusa. Gejala lainnya adalah sesak napas, tersedak, lemas, gagal napas, dan akhirnya kematian.

Baca juga: 6 Cara Membuat Anjing Tua Tetap Muda dan Aktif

Virus biasanya diinkubasi dari 2-8 minggu sebelum tanda-tanda terlihat, meskipun penularan virus dapat terjadi paling cepat 10 hari sebelum tanda atau gejala muncul.

Air liur yang terinfeksi berjalan melalui saraf dan sumsum tulang belakang menuju otak.

Begitu otak terinfeksi, virus berkembang biak lalu menyebar ke kelenjar ludah dan saat itulah gejalanya muncul.

Jika anjingmu digigit atau dicakar oleh hewan lain, mereka harus segera menemui dokter hewan.

Jangan menunggu tanda atau gejala muncul dengan sendirinya karena sudah terlambat untuk menyelamatkan anjingmu.

Bagaimana anjing terkena rabies?

Baca juga: 6 Fakta Seputar Virus Rabies yang Menyerang Anjing dan Kucing

Bertentangan dengan apa yang diyakini orang, ada lebih dari satu cara anjing dapat terinfeksi virus rabies.

Yang paling umum adalah melalui gigitan hewan rabies karena hewan yang terinfeksi rabies mengeluarkan virus dalam jumlah besar dalam air liurnya.

Namun, rabies juga dapat ditularkan jika air liur hewan yang terinfeksi bersentuhan dengan goresan, luka terbuka, atau area seperti mulut, mata, atau hidung.

 

Risiko tertinggi berasal dari hewan liar. Anjing yang tidak divaksinasi yang dibiarkan berkeliaran sendirian tanpa pengawasan memiliki peluang lebih besar untuk digigit oleh hewan lain.

Pembawa virus rabies yang paling umum adalah rakun, kelelawar, sigung, dan rubah.

Ilustrasi anjing Perro de Presa Canario.SHUTTERSTOCK / TamaraLSanchez Ilustrasi anjing Perro de Presa Canario.
Berapa lama masa inkubasi rabies pada anjing?

Baca juga: Hari Rabies Sedunia, Kenali Penyakitnya dan Vaksin Hewannya

Masa inkubasi rabies, atau waktu yang diperlukan untuk munculnya tanda-tanda rabies dapat bervariasi dari sepuluh hari hingga satu tahun.

Akan tetapi, rata-rata masa inkubasi anjing yang terinfeksi rabies adalah antara 2-8 minggu.

Waktu yang diperlukan untuk munculnya gejala rabies dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan gigitan, jumlah virus yang disuntikkan, dan lokasi infeksi.

Semakin dekat infeksi ke sumsum tulang belakang atau otak, semakin cepat ia mencapai sistem saraf dan mulai menunjukkan efek yang parah.

Mendiagnosis rabies pada anjing

Satu-satunya cara untuk mendiagnosis rabies secara pasti adalah melalui tes direct fluorescence antibody (dFA) atau antibodi fluoresensi langsung, di mana sampel jaringan otak diambil dan diuji.

Baca juga: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Mencegah Batuk Anjing

Tes dilakukan oleh laboratorium yang disetujui negara dan hanya dapat dilakukan pada anjing setelah mereka mati atau dieutanasia (praktik pencabutan kehidupan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yang minimal) secara manusiawi.

Diagnosis rabies pada hewan hidup didasarkan pada tanda-tanda klinis yang ditunjukkan bersama dengan riwayatnya.

Sulit untuk mengonfirmasi rabies di daerah di mana virus tidak umum. Tahap awal virus juga dapat dikacaukan dengan kondisi medis lainnya.

Pengobatan rabies pada anjing

Tidak ada obat untuk virus rabies dan untuk anjing yang tidak divaksinasi hasilnya fatal.

Karena rabies menimbulkan risiko kesehatan yang parah, untuk mencegah penularan penyakit lebih lanjut ke hewan lain dan manusia, anjing yang terkena rabies paling sering disuntik mati.

Baca juga: 4 Cara Memilih Ras Anjing Terbaik untuk Dipelihara di Rumah

Pada anjing yang telah divaksinasi rabies, diberikan vaksin penguat jika ada kemungkinan telah terinfeksi rabies.

Ini membantu memperkuat kekebalan anjing terhadap rabies dan mengurangi kemungkinan berkembangnya virus.

Sekalipun seekor anjing telah divaksinasi, jika diduga rabies, ia mungkin masih harus menjalani observasi hingga 7-10 hari.

Jika anjingmu digigit hewan peliharaan orang lain, cobalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang hewan tersebut, terutama riwayat vaksin.

Di beberapa negara, anjing yang tidak divaksinasi yang digigit atau terkena hewan rabies harus dikarantina hingga enam bulan.

Anjing yang divaksinasi yang telah menyerang hewan lain, atau manusia, juga akan dikarantina di fasilitas yang disetujui, dan masih dapat menghadapi eutanisasi.

Baca juga: Kenali, Ini Tanda-tanda Rabies pada Kucing

Apakah ada obat untuk rabies pada anjing?

Tidak ada obat untuk mengobati rabies. Anjing yang tertular virus atau diduga menderita rabies dan belum divaksinasi dengan benar hampir selalu disuntik mati.

Apakah rabies pada anjing menular ke manusia atau hewan peliharaan lainnya?

Virus rabies menular ke manusia dan hewan peliharaan lainnya. Itu menyebar ke manusia dan hewan dengan cara yang sama, melalui air liur dari luka gigitan.

Jika seseorang atau anjing digigit oleh binatang buas atau kelelawar, mereka harus dianggap gila (kecuali terbukti sebaliknya melalui diagnosis laboratorium) dan perhatian medis harus segera dicari.

 

Jika seseorang atau anjing digigit hewan peliharaan, beberapa negara mewajibkan hewan yang menggigit harus ditempatkan di bawah pengawasan dan dikurung selama 10 hari.

Baca juga: Apakah Anjing Boleh Menggunakan Obat Kumur?

Karantina 10 hari diperlukan karena hewan yang terinfeksi rabies hanya dapat menularkan penyakit setelah tanda-tanda klinis berkembang.

Jika tidak ada tanda-tanda yang berkembang setelah kurungan 10 hari, ini berarti anjing tersebut tidak mungkin menularkan rabies kepada seseorang pada saat gigitan.

Jika seekor anjing yang tidak divaksinasi digigit oleh hewan lain, mereka mungkin diharuskan untuk dikarantina hingga enam bulan.

Masa inkubasi rabies biasanya kurang dari enam bulan sehingga masa karantina ini memastikan bahwa anjing yang tidak divaksinasi tidak tertular rabies sebelum diperbolehkan melakukan kontak dengan manusia dan hewan lain lagi.

Puluhan ribu orang (terutama anak-anak) masih meninggal karena rabies setiap tahun sehingga vaksinasi rabies secara rutin untuk anjing sangat penting untuk kesehatan masyarakat.

Pemulihan dan pengelolaan rabies pada anjing

Baca juga: Simak, Ini Persiapan Sebelum dan Sesudah Vaksin Rabies untuk Kucing

Rabies adalah virus yang mematikan dan tidak ada peluang untuk sembuh bagi anjing yang tidak divaksinasi.

Setelah anjing keluar rumah, disinfeksi area mana pun yang mungkin telah terinfeksi oleh anjing (terutama dengan air liur).

Gunakan larutan pemutih rumah tangga untuk menonaktifkan virus dengan cepat.
Karena virus ini juga menular ke manusia, jangan biarkan dirimu bersentuhan dengan air liur anjing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com