Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2022, 19:35 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki anjing peliharaan harus memperhatikan semua kebutuhannya, dari tempat tinggal, makanan, hingga paling penting kesehatannya.

Sama dengan makhluk hidup lainnya, anjing juga bisa terpapar berbagai penyakit, bahkan mematikan seperti rabies

Baca juga: 6 Fakta Seputar Virus Rabies yang Menyerang Anjing dan Kucing

Raudhatul Fitri, dokter hewan dari Klinik Hewan Pampamdo yang berlokasi di Jakarta Timur, menjelaskan rabies merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat hewan berdarah panas dan manusia.

Rabies disebabkan oleh virus neurotropik dari genus Lyssavirus yang termasuk famili Rhabdoviridae atau Rabies virus (RABV).

Virus rabies dapat ditularkan melalui saliva anjing yang terinfeksi melalui gigitan dan luka terbuka. Selain gigitan anjing ke anjing, Raudhatul mengatakan hewan dapat menularkan virus rabies. 

Baca juga: Kenali, Ini Tanda-tanda Rabies pada Kucing

"Ya, ada satwa liar terinfeksi virus rabies seperti monyet, harimau, dan kelelawar. Hewan ternak, seperti sapi, kucing, dan hewan berdarah panas lainnya juga bisa menularkan rabies," ucap Raudhatul kepada Kompas.com, Senin (21/11/2022). 

Ia menjelaskan anjing yang terinfeksi virus rabies menunjukkan beberapa gejala atau  fase seperti berikut ini; 

  • Fase prodromal: Mencari tempat dingin dan menyendiri, sensoris nyeri pada luka gigitan, dan hipersalivasi. 
  • Fase eksitasi: Menunjukkan perilaku agresif menyerang dan inkoordinasi.
  • Fase paralisis: Refleks tubuh sudah hilang hingga menyebabkan konkulsi atau kematian. 

Baca juga: Simak, Ini Persiapan Sebelum dan Sesudah Vaksin Rabies untuk Kucing 

Cara mencegah anjing terinfeksi virus rabies

Ilustrasi anjing Siberian husky. Shutterstock/Sbolotova Ilustrasi anjing Siberian husky.
Raudhatul mengatakan ada beberapa langkah yang perlu dilakukan saat anjing terinfeksi rabies. Langkah paling awal adalah melapor ke dinas yang bertanggung jawab atas kesehatan hewan dan masyarakat veteriner.

Setelah itu, pihak terkait akan melalukan penangkapan anjing yang terinfeksi rabies dan melakukan observasi selama 14 hari.

Namun, untuk saat ini, penanganan rabies baru pada tindakan pencegahan dan belum ada pengobatan terhadap anjing yang terinfeksi. 

Karena itu, perlu melakukan sejumlah langkah pencegahan untuk menghindari anjing peliharaan dan keluarga Anda dari virus rabies. Berikut cara mencegah rabies pada anjing yang bisa dilakukan. 

Baca juga: Hari Rabies Sedunia, Kenali Penyakitnya dan Vaksin Hewannya

  • Melakukan vaksinasi pada anjing dan kucing peliharaan. 
  • Menjaga hewan peliharaan tetap berada dalam kandang dan mengawasinya bila sedang di luar kandang.
  • Menutup lubang atau celah di rumah yang bisa menjadi sarang hewan liar.
  • Menghindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang menunjukkan gejala rabies.
  • Melapor ke lembaga pengendalian hewan liar jika melihat adanya hewan-hewan liar berkeliaran.
  • Menjalani vaksinasi rabies pada anjing dan kucing sebelum berkunjung ke wilayah yang sering terjadi penularan rabies dan melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan Anda tertular virus rabies.

"Jika ada manusia yang digigit anjing yang terinfeksi rabies, pertolongan pertama adalah mencuci luka gigitan dengan sabun selama 15 menit, lalu bilas dengan air mengalir, dan datangi puskesmas untuk diberikan VAR dan SAR," tambah Raudhatul.  

Baca juga: Anjing Rabies, Gejala dan Cara Menanganinya 

Apakah anjing rabies bisa disembuhkan?

Ilustrasi anjing Rottweiler. Shutterstock/everydoghasastory Ilustrasi anjing Rottweiler.
Raudhatul mengatakan, hingga saat ini, belum ada obat untuk virus rabies. Umumnya, dokter hewan akan melakukan eutanasia, yakni tindakan mengakhiri dengan sengaja kehidupan makhluk. 

Cara lain, menunggu hingga hewan yang terinfeksi rabies meninggal serta menutup mulut anjing agar tidak menggigit dan melukai orang lain. 

Hewan yang terinfeksi virus rabies pada dasarnya akan meninggal dalam waktu dua minggu saat virus terdeteksi dalam cairan otak atau darah hewan tersebut dan anjing mulai menunjukkan gejala rabies.

"Untuk itu, lakukan vaksin rabies secara rutin dan mengurangi kontak hewan peliharaan  dengan hewan liar untuk mengurangi risiko anjing peliharaan terkena rabies," tutup Raudhatul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com