Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan Bangunan Ramah Lingkungan, Apa Manfaatnya untuk Pemilik Rumah?

Kompas.com - 23/11/2022, 09:21 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Memiliki hidup yang berkelanjutan atau green menjadi hal yang kini dijalani banyak orang.

Mulai dari hal terkecil membawa kotak makan atau tidak menggunakan sedotan plastik sehari-hari hingga memikirkan produk yang dipakai. 

Untuk pemilik rumah, hidup berkelanjutan bisa dicapai dengan penggunaan barang-barang atau bahan bangunan yang ramah lingkungan.

Baca juga: Korban Bencana NTT Dapat Bantuan Material dan Bahan Bangunan

Ilustrasi bahan bangunan. SHUTTERSTOCK/URFIN Ilustrasi bahan bangunan.

Melihat hal tersebut, PT Onduline Indonesia menginisiasi proses untuk mendapatkan green label ramah lingkungan untuk lima produk atap bitumennya.

Lantas, apa yang dimaksud dengan produk bahan bangunan ramah lingkungan

Esther Pane, Country Director PT Onduline Indonesia menjelaskan pada acara penyerahan sertifikasi Green Label Indonesia produk Onduline, di Tangerang, Selasa (22/11/2022) produk bahan bangunan green merupakan produk yang sudah melewati proses penilaian terhadap dampak lingkungan sekitarnya ketika produk tersebut diproduksi.

Ia menjelaskan, ketika seseorang menggunakan produk green untuk bahan bangunan rumahnya, ada beberapa nilai yang bisa didapatkan. 

Baca juga: Memilih Bahan Bangunan yang Tepat Jadi Kunci Mewujudkan Rumah Impian

"Selain proses manufacturing, konsumen juga bisa mendapatkan keuntungan dari produk tersebut. Beberapa di antara produk green ini memiliki fitur tambahan sendiri yang dapat memberikan keuntungan bagi kehidupan konsumen, " jelas Esther. 

Peduli dengan penggunaan bahan bangunan rumah 

Meskipun tidak langsung terlihat, namun penggunaan bahan bangunan green ini bisa menjadi cara untuk meminimalisir dampak lingkungan yang buruk.

Ilustrasi membangun rumahSHUTTERSTOCK/Freedom Studio Ilustrasi membangun rumah

Esther melanjutkan, jika perubahan iklim paling besar adalah dari industri, dan sejalan dengan itu, kenaikan suhu global meningkat hingga dua kali dan diperkirakan akan ekstrim di tahun mendatang, untuk itu, ia menjelaskan jika penggunaan produk bahan bangunan green ini harus menjadi salah satu pertimbangan. 

"Meski sertifikat Green Label ini yang dikejar adalah proses produksi seperti apa yang dilakukan sehingga tidak membuat kerusakan terhadap lingkungan, namun tetap penguji mengecek masing-masing jenis produk baik dari kriteria komposisi bahan baku, kualitas, konsumsi energi dan apakah sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI),” ungkap Esther.

Baca juga: Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Bata Ringan Sebagai Bahan Bangunan

Ia melanjutkan, jika penggunaan produk bangunan green ini harus disosialisasikan untuk dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik.

“Memakai produk yang berkualitas di pasar Indonesia, tentunya dengan standar ramah lingkungan, menjadi upaya untuk menyelamatkan lingkungan," pungkasnya. 

Sementara itu, kelima produk Onduline (Onduline Classic, Onduvilla, Onduline Tile, Onducasa dan Onduline Ridge C100 Classic) saat ini telah dinyatakan lolos uji produk hijau setelah melakukan sejumlah verifikasi lapangan oleh lembaga pengujian dan inspeksi Internasional Association of Plumbing and Mechanical Official (IAPMO) dengan referensi dari berbagai instansi negara lainnya, untuk memastikan produk dibuat dengan standar keberlanjutan (sustainability) sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com