Bakteri Campylobacteriosis jejuni menyebabkan infeksi pada anjing dan manusia. Gejala pada anjing bisa berupa diare encer, penurunan napsu makan, dan demam. Penularannya sama dengan Salmonella.
Manusia bisa membawa MRSA pada kulitnya tanpa gejala apa pun. Namun, infeksi kulit yang berpotensi serius bisa terjadi jika bakteri masuk melalui luka di kulit.
Anjing berpotensi terkena MRSA dari manusia yang membawa bakteri pada kulitnya. Pada anjing, MRSA dapat menyebabkan infeksi pada kulit, saluran pernapasan, dan saluran kemih.
Anjing bisa menularkan beberapa penyakit ke manusia, dari penyakit bakteri, penyakit virus, penyakit jamur, hingga penyakit parasit.
Untuk penyakit bakteri, salah satunya adalh campylobacteriosis yang dapat menyebabkan gejala pencernaan seperti diare, demam, dan kram. Bakteri bisa menyebar melalui kontak dengan kotoran anjing yang terinfeksi.
Ada pula MRSA yang menular melalui kontak langsung dengan anjing yang membawa bakterinya. Mereka bisa menyebabkan infeksi kulit jika bakteri memasuki luka pada kulit manusia.
Baca juga: Hal-hal yang Perlu Dilakukan saat Anjing Peliharaan Terkena Diare
Penyakit virus seperti rabies bisa menyebar melalui gigitan atau cakaran dari anjing yang terinfeksi. Penyakit bisa menyebabkan berbagai gejala neurologis yang serius.
Penyakit jamur seperti kurap bisa ditularkan dari anjing ke manusia melalui kontak dengan anjing yang terinfeksi. Pada manusia, penyakit ini sering menyebabkan ruam berbentuk cincin yang gatal dan bersisik.
Baca juga: 6 Jenis Anjing Spitz Paling Terkenal di Dunia, Apa Saja?
Ada beberapa penyakit parasit yang bisa ditularkan dari anjing ke manusia. Kebanyakan dari mereka hadir dalam kotoran anjing yang terinfeksi.
Salah satu penyakit parasit yang menular adalah kriptosporidiosis. Mereka dapat menyebar bila menelan kotoran dari anjing yang terinfeksi. Gejalanya mencakup diare berair, kram, dan mual atau muntah.
Baca juga: Anjing Peliharaan Suka Muntah di Karpet? Ini Alasannya
Jika tidak ingin menularkan dan tertular penyakit, selalu ambil kotoran anjing sesegera mungkin dan buang ke dalam kantong tertutup.
Setelah itu, cuci tangan dengan sabun usai memegang anjing atau kotorannya, mangkuk makan dan minumnya, serta mainannya.
Batasi kontak dengan anjing peliharaan jika sedang mengidap penyakit yang bisa menular ke mereka. Kemudian, jangan lupa kunjungi dokter hewan untuk pemeriksaan rutin dan vaksinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.