Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Sering Harus Mengganti Seprai? Ini Panduannya

Kompas.com - 16/11/2022, 07:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Healthline

JAKARTA, KOMPAS.com - Mencuci pakaian adalah rutinitas pembersihan harian yang biasa kita lakukan di rumah. Akan tetapi, bagaimana dengan mengganti seprai dan mencuci seprai?

Seprai tidak hanya berfungsi sebagai pelapis kasur, namun juga dapat memengaruhi kualitas tidur. Sebab, seprai bisa dengan mudah kotor karena menampung debu, keringat, minyak tubuh, hingga bulu hewan peliharaan yang dapat memengaruhi kenyamanan.

Nah, seberapa sering harus mengganti dan mencuci seprai untuk memastikan kenyamanan dan kesehatan kita? Dikutip dari Healthline, Rabu (16/11/2022), berikut penjelasannya.

Baca juga: Seprai Putih Bisa Menggangu Tidur, Betulkah?

Ilustrasi seprai warna biru muda. SHUTTERSTOCK/TY LIM Ilustrasi seprai warna biru muda.

Seberapa sering mengganti atau mencuci seprai?

Menurut jajak pendapat tahun 2012 oleh National Sleep Foundation, 91 persen orang mengganti seprai setiap dua minggu sekali. Meskipun ini adalah aturan umum, banyak ahli merekomendasikan pencucian mingguan.

Ini karena seprai dapat menumpuk banyak hal yang tidak dapat Anda lihat, seperti ribuan sel kulit mati, tungau debu, dan bahkan kotoran.

Faktor-faktor yang mengharuskan Anda mencuci seprai lebih sering

Anda harus mencuci sprei lebih sering, jika ada situasi sebagai berikut.

  • Anda memiliki alergi atau asma dan sensitif terhadap debu
  • Anda mengalami infeksi atau lesi yang bersentuhan dengan seprai atau bantal
  • Anda berkeringat berlebihan

Baca juga: Cara Mencuci dan Mengeringkan Seprai agar Tidak Lecek

  • Hewan peliharaan tidur di tempat tidur Anda
  • Anda kerap makan di tempat tidur
  • Anda tidur tanpa mandi terlebih dahulu
  • Anda tidur tanpa mengenakan busana

Ilustrasi mencuci seprai putih di mesin cuci. SHUTTERSTOCK/NITO Ilustrasi mencuci seprai putih di mesin cuci.

Bagaimana jika tidak mencuci seprai secara teratur?

Tidak mencuci seprai secara teratur membuat Anda terpapar jamur, bakteri, serbuk sari, dan bulu binatang yang biasa ditemukan di seprai dan alas tidur lainnya. Hal-hal lain yang ditemukan pada seprai termasuk sekresi tubuh, keringat, dan sel-sel kulit.

Ini belum tentu membuat Anda sakit, tapi secara teori bisa. Itu juga dapat memicu eksim pada orang dengan kondisi tersebut atau menyebabkan dermatitis kontak.

Penderita asma dan alergi dapat memicu atau memperburuk gejala dengan tidur di seprai yang kotor.

Baca juga: 5 Warna Seprai yang Tidak Boleh Digunakan Menurut Ahli

Namun, bahkan jika Anda tak memiliki alergi, Anda mungkin mengalami hidung tersumbat dan bersin setelah tidur malam jika seprai tidak bersih.

Anda juga dapat menularkan dan tertular infeksi melalui linen kotor, seperti yang disarankan oleh hasil studi tahun 2017.

Cara mencuci seprai yang benar

Anda disarankan untuk mencuci seprai dan tempat tidur lainnya dengan air panas. Baca petunjuk perawatan pada label dan cuci seprai dalam pengaturan terpanas yang direkomendasikan.

Semakin panas airnya, semakin banyak bakteri dan alergen yang Anda keluarkan. Menyetrika seprai Anda setelah dicuci juga dianjurkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com