Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2022, 16:34 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber Healthline

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama berabad-abad, budaya di seluruh dunia telah mengandalkan tanaman herbal sebagai obat tradisional untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan mereka.

Terlepas dari kemajuan medis dan teknologi di era modern, permintaan global akan obat herbal terus meningkat. Faktanya, diperkirakan industri ini menghasilkan sekitar US$60 miliar per tahun. 

Baca juga: Catat, Ini 5 Tanaman Herbal yang Cocok Ditanam Pemula

Beberapa pengobatan alami mungkin lebih terjangkau dan mudah diakses daripada obat-obatan konvensional.

Ditambah, banyak orang lebih menyukai menggunakan tanaman herbal atau obat herbal karena selaras dengan ideologi kesehatan pribadi mereka. 

Meski demikian, tak bisa sembarang menggunakan semua tanaman herbal. Anda perlu mengetahui setiap manfaat tanaman herbal. 

Nah, dilansir dari Healthline, Jumat (21/10/2022), berikut lima tanaman herbal paling populer di dunia beserta manfaat, kegunaan, dan informasi keamanan yang relevan. 

Baca juga: 4 Tanaman Herbal yang Dapat Dimanfaatkan untuk Produk Pembersih 

Echinacea

Ilustrasi tanaman herbal Echinacea atau coneflower. PIXABAY/matthiasboeckel Ilustrasi tanaman herbal Echinacea atau coneflower.
Echinacea atau coneflower adalah tanaman herbal dan berbunga yang populer. Berasal dari Amerika Utara, echinacea telah lama digunakan penduduk asli Amerika untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk luka, luka bakar, sakit gigi, sakit tenggorokan, dan sakit perut. 

Sebagian besar bagian tanaman, termasuk daun, kelopak, dan akar, dapat digunakan sebagai obat meski banyak orang percaya bahwa akarnya memiliki efek paling kuat.

Echinacea biasanya diminum sebagai teh atau suplemen, tetapi juga dapat dioleskan. Hari ini, tanaman herbal echinacea digunakan untuk mengobati atau mencegah flu biasa meski ilmu di balik ini tidak terlalu kuat.

Satu ulasan di lebih dari 4.000 orang menemukan potensi 10–20% pengurangan risiko pilek karena mengonsumsi echinacea, tetapi tidak ada bukti bahwa itu mengobati flu setelah Anda tertular. 

Penggunaan tanaman herbal echinacea dalam jangka pendek umumnya dianggap aman. Namun, kabarnya, memiliki efek samping seperti mual, sakit perut, dan ruam kulit kadang-kadang. 

Baca juga: 8 Tanaman Herbal yang Mudah Tumbuh dan Ditanam di Rumah 

Kunyit

Ilustrasi menanam kunyit.SHUTTERSTOCK/OLGA RINCON CASTELLANOS Ilustrasi menanam kunyit.
Selanjutnya, tanaman herbal paling populer di dunia adalah kunyit. Kunyit (Curcuma longa) adalah ramuan yang termasuk dalam keluarga jahe.

Digunakan selama ribuan tahun dalam masakan dan obat-obatan, kunyit baru-baru ini menarik perhatian karena sifat anti-inflamasinya yang kuat.

Kunyit memiliki senyawa utama aktif berana kurkumin yang dapat mengobati sejumlah masalah kesehatan, termasuk peradangan kronis, nyeri, sindrom metabolik, dan kecemasan. 

Secara khusus, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa dosis tambahan kurkumin sama efektifnya untuk mengurangi nyeri radang sendi seperti beberapa obat antiinflamasi umum seperti ibuprofen. 

Suplemen kunyit dan kurkumin secara luas dianggap aman, tetapi dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan diare, sakit kepala, atau iritasi kulit. 

Baca juga: 4 Tips Menanam Tanaman Herbal di Dalam Ruangan  

Jahe

Jahe merupakan tanaman herbal yang banyak digunakan untuk sejumlah obat herbal. Jahe dapat dikonsumsi dalam kondisi segar atau kering meski bentuk obat utamanya adalah sebagai teh atau kapsul.

Sama dengan kunyit, jahe adalah rimpang atau batang yang tumbuh di bawah tanah. Ini mengandung berbagai senyawa bermanfaat serta telah lama digunakan dalam praktik tradisional untuk mengobati pilek, mual, migrain, dan tekanan darah tinggi. 

Namun, jahe paling sering dan ampuh untuk menghilangkan mual yang terkait dengan kehamilan, kemoterapi, dan operasi medis. 

Efek samping negatif jahe jarang terjadi, tetapi mengonsumsinya dalam dosis besar dapat menyebabkan kasus ringan mulas atau diare. 

Baca juga: Tanaman Herbal yang Bawa Kekayaan dan Kesehatan Menurut Feng Shui 

Chamomile

Ilustrasi tanaman bunga chamomile. PIXABAY/SHELL_GHOSTCAGE Ilustrasi tanaman bunga chamomile.
Chamomile adalah tanaman berbunga, yang juga merupakan salah satu tanaman herbal paling populer di dunia.

Bunganya paling sering digunakan untuk membuat teh, tetapi daunnya juga dapat dikeringkan dan digunakan untuk membuat teh, ekstrak obat, atau kompres topikal.

Selama ribuan tahun, chamomile telah digunakan sebagai obat untuk mengatasi mual, diare, sembelit, sakit perut, infeksi saluran kemih, luka, dan infeksi saluran pernapasan atas. 

Beberapa penelitian kecil pada manusia menunjukkan bahwa chamomile dapat mengobati diare, gangguan emosional, serta kram terkait dengan sindrom pramenstruasi (PMS) serta rasa sakit dan peradangan terkait dengan osteoartritis.

Chamomile aman bagi kebanyakan orang, tetapi dapat menyebabkan reaksi alergi - terutama jika Anda alergi terhadap tanaman serupa seperti bunga daisy atau marigold. 

Baca juga: 5 Tanaman Herbal yang Berkhasiat Meredakan dan Menyembuhkan Migrain 

Gingko biloba

Ilustrasi tanaman herbal Ginkgo biloba.  PIXABAY/Marzena7 Ilustrasi tanaman herbal Ginkgo biloba.
yang juga dikenal hanya sebagai ginkgo, adalah tanaman herbal yang berasal dari pohon maidenhair. 

Berasal dari Tiongkok, ginkgo telah digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama ribuan tahun dan tetap menjadi suplemen herbal terlaris saat ini. 

Selain itu, gingko biloba juga menjadi salah satu tanaman herbal paling populer di dunia. Tanaman herbal ini mengandung berbagai antioksidan kuat yang dianggap memberikan beberapa manfaat. 

Biji dan daunnya secara tradisional digunakan untuk membuat teh, tetapi sebagian besar aplikasi modern menggunakan ekstrak daun. 

Baca juga: 8 Tanaman Herbal yang Bisa Ditanam di Rumah, Bisa Hemat Pengeluaran

Ginkgo disebut dapat mengobati berbagai macam penyakit, termasuk penyakit jantung, demensia, kesulitan mental, dan disfungsi seksual.

Namun, penelitian belum membuktikannya efektif untuk salah satu dari masalah kesehatan tersebut. 

Meski ditoleransi baik oleh kebanyakan orang, gingko kemungkinan memiliki efek samping, termasuk sakit kepala, jantung berdebar-debar, masalah pencernaan, reaksi kulit, dan peningkatan risiko pendarahan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com