Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Jadi Penjahit Baju Kucing, Banyak Percobaan yang Gagal

Kompas.com - 07/09/2022, 09:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu cara untuk membuat penampilan kucing peliharaan menjadi lebih gemas adalah membuatnya mengenakan kostum kucing.

Bagi beberapa orang, membuat kostum kucing mungkin terlihat mudah lantaran mereka berukuran kecil, sehingga proses menjahitnya pun bisa dilakukan oleh pemula.

Nyatanya, menjadi penjahit kostum kucing memiliki tantangan tersendiri, seperti yang diungkapkan oleh Fredi Lugina Priadi.

Ia adalah seorang mantan guru honorer dari Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang banting setir menjadi penjahit baju kucing pada 2017.

Dalam talk show daring di media sosial Kompas.com bertajuk “Inspirasi+62 – Ep 4: Bisnis Busana Kucing, Ide dari Mana?”, Jumat (2/9/2022), Fredi mengungkapkan, salah satu tantangannya adalah percobaan yang gagal.

“Sebetulnya untuk membuat baju kucing, karena coba-coba melalui trial and error. Kebanyakan salahnya. Kita mau model begini, saat jadi ya ekspektasi dan realita berbeda. Sering banget,” ujarnya.

Hal inilah yang membuat suasana hati Fredi menurun. Ada pula kejadian saat pakaian yang sudah jadi justru terlihat aneh. Meski begitu, ia tidak pantang menyerah dan tetap mencoba.

Tantangan menjadi penjahit kostum kucing

  • Rasa malas

Tantangan lain selama berprofesi sebagai penjahit busana kucing adalah sempat merasa malas. Menurut Fredi, rasa malas dapat membuat apa pun dikerjakan dengan lambat.

 

Baca juga: Ketahui, Ini Respons yang Dialami Kucing Saat Merasa Sakit

Untuk mengatasinya, ia akan melakukan kegiatan yang tidak biasa dilakukan, selain berada di rumah, menjahit, dan memegang bahan pakaian.

Seekor kucing menggunakan kostum kucing buatan Fredi Lugina.dok. Fredi Lugina Seekor kucing menggunakan kostum kucing buatan Fredi Lugina.

“Saya bergaul sama orang-orang yang berbeda, ketemu lingkungan yang berbeda, sama lihat-lihat media sosial,” ungkap Fredi.

Terkait media sosial, ia menuturkan, cara refreshing yang satu ini juga untuk mencari inspirasi. Ia harus peka terhadap apa yang tengah ramai di kalangan masyarakat untuk memudahkannya mempromosikan kostum kucing.

“Saya kan memang selalu di media sosial. Jadi harus peka juga kalau ada yang lagi ramai. Lalu bikin kostumnya buat konten. Kalau banyak yang nanyain, ya sudah produksi,” sambungnya.

  • Diganggu kucing

Hal lain yang menjadi tantangan selama proses pembuatan kostum kucing adalah kucing itu sendiri, terutama ketika Fredi tengah menggelar bahan di lantai.

Sebab, anak-anak kucing gemar bermain dan berbaring di atas bahan. Sementara untuk kucing dewasa, terkadang mereka naik ke atas mesin jahit ketika Fredi sedang menggunakannya.

Baca juga: Mengapa Kucing Mengubur Kotorannya Setelah Buang Air Besar?

  • Material dan warna yang tidak sesuai

Tantangan selanjutnya adalah material. Kostum kucing dibuat menggunakan material yang sama yang digunakan pada pakaian manusia.

Namun, setiap material yang digunakan belum tentu memiliki warna yang ingin diolah Fredi menjadi kostum kucing.

Solusinya adalah mencampur bahan pakaian, meski jenis bahan yang digunakan tetap dipastikan dapat membuat kucing merasa nyaman ketika memakainya.

 

Seekor kucing menggunakan kostum kucing buatan Fredi Lugina.dok. Fredi Lugina Seekor kucing menggunakan kostum kucing buatan Fredi Lugina.

Saat ini, Fredi sudah memiliki sekitar 30-50 model kostum kucing. Namun, tidak semuanya dipasarkan atau dibuat secara massal.

Ada beberapa yang agak sulit produksinya, seperti hanya dirinya yang bisa membuatnya dan proses pembuatannya lama, sehingga mereka hanya digunakan untuk pembuatan konten.

Untuk yang diproduksi secara massal, ada 35 model baju kucing. Mereka terdiri dari beragam tampilan yang mencakup Superhero dan Pak Haji.

Baca juga: Amankah Memelihara Anjing dan Kucing Bersamaan?

Apabila ingin beli kostum kucing, Fredi menjual produknya pada kisaran Rp 30.000-Rp 220.000. Kisaran harga ini berdasarkan model, bahan, dan proses pembuatan kostum.

Untuk kostum kucing seharga Rp 30.000, misalnya, modelnya cukup sederhana seperti Pocong. Sementara untuk harga Rp 220.000, modelnya lebih rumit seperti Tukang Cuanki.

Meski mayoritas produk hanya untuk kucing, Fredi juga menjual kostum untuk hewan peliharaan lain seperti anjing. Namun, kostum yang diciptakan hanya muat untuk hewan peliharaan dengan berat 3-5 kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com