JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa pemilik kucing menganggap sahabat bulu lebih dari sekadar hewan peliharaan.
Mereka menganggap kucing seperti anggota keluarganya. Karena itu, kenyamanan, kesehatan, dan nutrisi kucing perlu dijaga dengan baik.
Namun, tidak dapat dipungkiri kucing peliharaan bisa sakit karena satu dan lain hal. Akan tetapi, apakah rasa sakit yang dirasakan kucing sama seperti yang dirasakan manusia?
Baca juga: Ketahui, 7 Masalah Kesehatan yang Umum Terjadi pada Kucing Tua
Dokter hewan, Kim Podlecki, menuliskan dalam Excited Cats, Minggu (4/9/2022), rasa sakit dikategorikan sebagai ketidaknyamanan atau penderitaan fisik atau mental yang parah.
Meski begitu, tidak semua rasa sakit sama. Rasa sakit akut atau tiba-tiba pada kucing akan menandakan beberapa jenis bahaya.
“Ini penting untuk kelangsungan hidup hewan karena menandakan ancaman langsung, yang sering memulai respons lari atau melawan,” terang Podlecki.
Baca juga: 7 Ras Kucing Abu-abu Putih Berbulu Pendek yang Menggemaskan
Biasanya, rasa sakit akut akan hilang setelah cedera awal atau stresor telah sembuh atau dihilangkan. Misalnya, ketika seekor kucing menggigit kucing lainnya.
Kontak gigitan akan terasa sakit dan menyebabkan kucing lain segera melarikan diri atau menyerang balik.
Ada pula rasa sakit kronis yang disebabkan beberapa sumber yang biasanya tidak menimbulkan jenis respons lari atau melawan seperti radang sendi.
“Nyeri kronis sulit didiagnosis dan diklasifikasikan, tetapi umumnya adalah jenis nyeri yang telah ada setidaknya selama tiga bulan. Mereka bisa lebih sulit diidentifikasi daripada nyeri akut,” ujar Podlecki.
Baca juga: 5 Ras Kucing Abu-abu Putih Berbulu Panjang dan Tebal
Podlecki mengungkapkan kucing memiliki sistem saraf yang sangat mirip dengan manusia. Kedua spesies memiliki sistem saraf pusat dan perifer.
Sistem saraf pusat mencakup otak dan sumsum tulang belakang, sementara sistem saraf perifer mencakup otot dan saraf di seluruh tubuh.
“Kucing dan manusia memiliki jumlah saraf yang berbeda atau saraf di area tubuh yang berbeda. Namun, saraf keduanya bertindak dan bereaksi dengan cara yang hampir sama,” kata Podlecki.