Serutan kayu memiliki daya aerasi dan drainase yang baik sehingga bisa digunakan untuk menanam anggrek. Kekurangan dari media tanam ini yaitu daya serapnya kurang baik dan jumlah unsur Nitrogren didalamnya relatif kecil.
Walaupun serutan kayu mudah dijumpai, namun tidak semua serutan kayu bisa digunakan untuk menanam anggrek. Hanya serutan kayu dari pohon yang tidak bergetah yang bisa digunakan untuk menanam bunga ini.
Pasalnya, serutan dari kayu bergetah cenderung basah dan mudah berjamur. Jika digunakan untuk menanam, dikhawatirkan bisa menjadi sumber penyakit.
Baca juga: 4 Cara Membuat Baki Kelembapan untuk Anggrek agar Tetap Segar
Kadaka adalah tanaman paku-pakuan yang bentuknya seperti rumput. Tanaman ini biasanya melekat di batang bohon besar.
Kadaka bisa digunakan sebagai media tanam anggrek. Media tanam ini bisa mengatur kelembapan area tumbuh, dengan demikian penyakit busuk akar bisa diminimalisir.
Moss kadaka juga disebut sebagai meida paling awet karena dapat digunakan hingga satu tahun. Sayangnya, media tanam ini relatif mahal.
Pecahan batu bata atau genting juga bisa digunakan sebagai media tanam untuk menanam bunga anggrek dalam pot. Sebenarnya pecahan batu bata atau genting hanya media tambahan.
Baca juga: Pupuk untuk Anggrek agar Rajin Berbunga dan Cara Pengaplikasiannya
Namun, kedua media ini memiliki beberapa kelebihan seperti; tempat melekat akar dengan baik, bisa mengatur kelembapan di akar, dan mampu menyimpan air serta unsur hara.
Sayangnya, pecahan batu bata cepat ditumbuhi lumut. Maka dari itu, Anda harus sering mengecek kondisi media tanam tersebut.