Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab, Tanda, dan Cara Mangatasi Anjing Peliharaan yang Hiperaktif

Kompas.com - 10/07/2022, 12:38 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Memiliki anjing peliharaan yang senang bermain sangat menyenangkan. Anjing bisa diajak jalan-jalan, bersosialisasi dengan anjing lain, dan bermain di luar ruangan.

Akan tetapi, anjing yang hiperaktif dapat menguras tenaga dan membuat pemiliknya kelelahan mengikutinya. 

Baca juga: 3 Alasan Anjing Bersembunyi di Bawah Selimut Sebelum Tidur

Anjing yang hiperkatif biasanya sibuk bergerak ke sana dan ke mari di dalam rumah dan tidak mendengarkan perintah pemiliknya. 

Disadur dari Purely Pets Insurance, Minggu (10/7/2022), hiperaktif adalah perilaku yang umum terjadi pada anjing dengan usia, jenis kelamin, dan ras apa pun. 

Kenapa anjing berperilaku hiperaktif?

Ilustrasi anjing melompat ke manusia.SHUTTERSTOCK / Tatyana Vyc Ilustrasi anjing melompat ke manusia.

Sebuah penelitian yang dilakukan University of Helsinki di Finlandia baru-baru ini menemukan hiperaktif, perilaku impulsif, dan kurangnya perhatian lebih mungkin terjadi pada anjing yang lebih muda dan berjenis kelamin jantan.

Beberapa ras anjing yang hiperaktif meliputi Cairn terrier, Jack russell terrier, dan German shepherd.

Para peneliti mengambil data dari 11 ribu anjing. Penelitian menemukan, beberapa hewan menderita suatu kondisi yang pada manusia kemungkinan akan didiagnosis sebagai gangguan hiperaktif defisit perhatian atau ADHD. 

Baca juga: 5 Ras Anjing Bulldog yang Cocok Dipelihara di Rumah

Kelompok anjing lebih cenderung berperilaku tidak terduga atau hiperaktif adalah anjing yang menghabiskan banyak waktu sendirian.

Beberapa ras seperti Greyhound atau Lhasa apso cukup puas menghabiskan waktu sendiri. Namun, ras lain seperti Pug dan King charles spaniels akan merasa kesulitan jika ditinggalkan sendiri. Mereka mungkin menjadi cemas atau destruktif. 

The Dogs Trust mengimbau pemilik anjing idak meninggalkan sahabat bulu sendirian selama lebih dari empat jam dalam satu waktu.

Baca juga: 4 Alasan Anjing Peliharaan Membawakan Mainan untuk Pemiliknya

  • Sering ditinggal sendiri

Ilustrasi anjing berjemur.PIXABAY / Erwin Drews Ilustrasi anjing berjemur.

Terkait pengaruh sering ditinggal sendirian dalam waktu cukup lama terhadap perilaku hiperaktif, bukanlah sesuatu mengherankan.

Sebab, anjing adalah hewan yang terkenal senang bersosialisasi. Saat ditinggal sendiria dalam waktu lama, dapat membuat anjing berisiko hiperaktif, lalai, atau agresif.

Selain itu, merasa frustrasi, stres, enggan kurang berolahraga, dan kurang perhatian. Semua hal ini berkaitan dengan kesejahteraan anjing peliharaan.

Perilaku agresif ditunjukkan seperti menggonggong terus menerus atau mengunyah perabot. 

Baca juga: 8 Tips untuk Membantu Anjing dan Kucing Peliharaan Hidup Sehat 

Tanda-tanda anjing hiperaktif

Ada beberapa tanda yang menunjukkan anjing memiliki perilaku hiperaktif seperti melompat, mondar-mandir, rentang perhatian yang pendek, dan ketidakmampuan untuk bersantai. 

Selain itu, ketidakmampuan untuk memfokuskan pandangan, berputar-putar dengan panik di tempat, memiliki energi yang tinggi sepanjang waktu, impulsif, dan ketidakmampuan  bersosialisasi dengan anjing lain.

Baca juga: Ketahui, Jumlah Air yang Harus Dikonsumsi Anak Anjing

Cara mengatasi anjing yang hiperaktif

Ilustrasi anjing berkelahi Ilustrasi anjing berkelahi

Jika anjing peliharaan menunjukkan perilaku hiperaktif, ada beberapa cara mengatasinya seperti berikut ini. 

  • Pahami ras anjing dan kebutuhannya

Ras anjing yang berbeda amemiliki kebutuhan latihan dan perhatian yang sangat bervariasi. Pasalnya, dua hal ini telah diprogram melalui susunan genetiknya.

Untuk Border collie, misalnya, telah dibiakkan untuk berlari sepanjang hari untuk menggembala domba. 

Karena itu, tidak perlu terkejut saat Border collie yang hanya mendapatkan satu kali sesi jalan-jalan cenderung menjadi frustrasi dan hiperaktif.

Untuk itu, penting mengetahui ras anjing guna memahami apa saja yang dibutuhkannya demi menjaga kesejahteraan dan kesehatannya.

Baca juga: Alasan Anjing Melompat ke Manusia dan Cara Menghentikannya

  • Ajari keterampilan

Ilustrasi anjing bulldog, ilustrasi France bulldogUnsplash/Karsten Winegeart Ilustrasi anjing bulldog, ilustrasi France bulldog

Memastikan sahabat bulu memiliki cukup latihan dan perhatian setiap hari adalah langkah pertama menghindari anajing perilaku hiperaktif.

Setelah itu, beri anjing rangsangan lain seperti mengajarinya keterampilan dasar anjing, entah itu mengajari perintah duduk, turun, tetap berada di tempat, atau perilaku lainnya.

Pelatihan seperti ini memberi sahabat bulu stimulus mental yang dapat membantunya menghindari kebosanan serta perilaku hiperaktif.

Tidak hanya itu, keterampilan ini dapat menenangkan anjing saat berada di sekitar anjing lain atau manusia. 

Baca juga: 5 Hal yang Menyebabkan Anjing Peliharaan Tidak Suka Diajak Jalan-jalan

  • Lakukan pemeriksaan secara teratur

Pemeriksaan secara rutin dengan dokter hewan sangat penting dilakukan, terutama jika anjing peliharaan masih menunjukkan perilaku hiperaktif setelah melakukan cara-cara di atas.

Sebab, ada kemungkinan masalah kesehatan yang mendasarinya seperti ADHD. Dengan membawa anjing ke dokter hewan, dokter dapat mengetahui dan mengatasi masalah yang mendasarinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com