Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Aman Menggunakan Pemutih untuk Mendisinfeksi Rumah

Kompas.com - 28/06/2022, 15:15 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber Bobvila

JAKARTA, KOMPAS.com - Sodium hipoklorit atau lebih dikenal sebagai pemutih klorin atau pemutih sering digunakan untuk mendisinfeksi berbagai permukaan di rumah

Selain itu, pemutih juga digunakan untuk mencuci pakaian sekaligus menjaga kain putih tetap bersih dan cerah. 

Baca juga: Bahaya Mencampur Cuka dan Pemutih untuk Membersihkan Rumah

Pemutih telah digunakan selama beberapa dekade untuk mendisinfektan (menghancurkan mikroorganisme pembawa penyakit) dan sanitasi (mengurangi pertumbuhan mikroorganisme), baik mengendalikan maupun membunuh patogen seperti virus flu dan Covid-19. 

Namun, penggunaan pemutih memiliki beberapa risiko seperti mengiritasi kulit dan menghasilkan gas klorin yang berbahaya bila mencampurnya dengan cuka

Untuk mencegah hal tersebut, berikut cara aman menggunakan pemutih untuk mendisinfeksi rumah dilansir dari Bobvila, Selasa (28/6/2022). 

Baca juga: 6 Kegunaan Pemutih untuk Membersihkan Noda dan Menghilangkan Bau

Lindungi diri Anda 

Ilustrasi pemutih. SHUTTERSTOCK/IRINA ANNARUMMA Ilustrasi pemutih.
Pemutih bersifat korosif dan mengiritasi. Untuk itu, penting melindungi kulit, mata, dan paru-paru sebelum mendisinfeksi rumah dengan pemutih.

Kenakan sarung tangan karet dan buka satu atau dua jendela saat mendisinfeksi dengan pemutih menghindari menghirup asap. 

Ventilasi ruangan juga membantu melindungi mata dari asap, tetapi jika memiliki kacamata pengaman, sebaiknya mengenakannya untuk perlindungan tambahan. 

Baca juga: Cara Mendisinfeksi Kamar Mandi dengan Pemutih

Encerkan pemutih dengan benar

Saat menggunakan pemutih, encer pemutih terlebih dulu untuk hasil efektif. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, merekomendasikan mencampur secangkir pemutih dengan 3,5 liter air.

Tambahkan 3,5 liter air hangat ke dalam ember atau mangkuk besar terlebih dahulu, lalu ukur pemutih dengan hati-hati, dan tuangkan ke dalam air. Hindari menggunakan air panas, yang dapat menyebabkan pelepasan gas klorin tambahan ke udara. 

Baca juga: Cara Menggunakan Pemutih untuk Menjaga Handuk dan Seprai Tetap Putih 

Bersihkan kotoran sebelum menggunakan pemutih

Ilustrasi membersihkan rumah.FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi membersihkan rumah.
Pemutih bukan pembersih serta tidak bisa menghilangkan lemak dan kotoran. Jadi, gunakan pembersih serbaguna yang sesuai sebelum mendisinfeksi dengan campuran pemutih yang sudah diencerkan.

Alternatifnya, menggunakan produk pembersih komersial yang mengandung pemutih. Jika menggunakan produk pembersih dengan tambahan pemutih, pastikan labelnya bertuliskan "disinfektan" dan ikuti petunjuk penggunaan dengan cermat.

Misalnya, saat menggunakan produk pembersih, larutan harus tetap berada pada permukaan selama 10 menit sebelum dibilas atau dibersihkan dengan handuk kertas.

Hindari pembersih yang mengklaim memiliki pemutih "aman-warna" karena tidak mengandung pemutih klorin dan tidak efektif membunuh kuman

Baca juga: Perbedaan Pemutih Klorin dan Pemutih Oksigen untuk Mencuci Pakaian

Jangan menyemprotkan langsung pemutih

Jangan menuangkan larutan pemutih encer ke dalam botol semprot dan menyemprotkan langsung ke permukaan.

Botol semprot biasa yang dijual di pasaran sering kali memiliki komponen rakitan pemicu logam yang dapat menimbulkan korosi saat bersentuhan dengan pemutih.

Korosi ini dapat memberikan warna karat pada semprotan dan mengurangi daya disinfektan dari pemutih.

Cara terbaik mendisinfeksi dengan pemutih adalah mencelupkan spons ke dalam larutan, peras, kemudian seka spons pada permukaan. Biarkan selama 10 menit sebelum membilas atau mengelap permukaan. 

Baca juga: Pemutih Vs Baking Soda, Mana yang Lebih Ampuh Membersihkan Pakaian Putih? 

 

Oleskan pemutih hanya pada permukaan yang tidak berpori

Ilustrasi penggunaan pemutih sebagai pembersih rumah. SHUTTERSTOCK/DAPHNUSIA Ilustrasi penggunaan pemutih sebagai pembersih rumah.
Anda dapat mendisinfeksi hampir semua permukaan yang tidak keropos di rumah, dari lantai sampai plafon, dengan larutan pemutih yang telah diencerkan. 

Pertama, fokuslah pada permukaan yang sering disentuh seperti meja, keran, gagang pintu, tarikan laci, bak cuci, bak mandi, dan kloset

Selain itu, mendisinfeksi kotak mainan plastik, lemari, pintu, dan furnitur kayu yang disegel atau dicat, tetapi hindari furnitur kayu tanpa pelapis dan furnitur berlapis kain.

Pemutih dapat menyebabkan serat kayu tanpa pelapis membengkak dan meninggalkan noda. Untuk barang keropos, gunakan jenis disinfektan lain yang aman warna dan tidak merusak barang. 

Baca juga: Pemutih Terbukti Tidak Efektif Membasmi Jamur di Rumah, Ini Solusinya  

Jangan campur pemutih dengan pembersih lain

Menurut Washington State Department of Health atau Departemen Kesehatan Negara Bagian Washington, mencampur pemutih dengan amonia bisa menciptakan asap beracun yang dapat menyebabkan sejumlah gejala fisik jika terhirup, termasuk nyeri dada, sesak napas, bahkan pneumonia.

Begitu pun, mencampur pemutih dengan cuka atau alkohol dapat menghasilkan asap berbahaya. Jadi, cara paling aman adalah mencampur pemutih dengan air—tidak ada yang lain. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com