JAKARTA, KOMPAS.com - Menggunakan pemutih dapat menjadi cara yang efektif untuk mencegah kuman di rumah. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pun merekomendasikan pemutih sebagai satu dari tiga bahan yang dapat dijadikan disinfektan.
Meskipun demikian, Anda perlu memastikan bahwa Anda mengikuti petunjuk ahli untuk mendisinfeksi dengan benar, seperti mengencerkan pemutih dalam perbandingan yang tepat dan mencampur larutan segera sebelum menggunakannya.
Dikutip dari Apartment Therapy, Senin (3/1/2022), berikut beberapa tips menggunakan pemutih sebagai produk disinfektan di rumah.
Baca juga: 5 Kesalahan Umum Saat Menggunakan Pemutih untuk Membersihkan Rumah
Menambahkan air ke pemutih mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi pengenceran sebenarnya adalah langkah terpenting dalam mendisinfeksi secara efektif.
Menurut Scripps Research Institute, pemutih lebih efektif membunuh kuman saat diencerkan ketimbang saat digunakan langsung dari botolnya. Namun, ingat, jangan pernah mencampur pemutih dengan apa pun kecuali air.
Jika Anda mendisinfeksi permukaan yang keras dan tidak berpori seperti gagang pintu atau gagang keran untuk mencegah virus corona baru, CDC merekomendasikan penggunaan larutan pemutih encer.
Caranya, campurkan 5 sendok makan atau sepertiga cangkir pemutih per 3 liter air. Atau jika Anda membutuhkan lebih sedikit larutan untuk merawat permukaan yang lebih kecil, 4 sendok teh pemutih per liter air.
Baca juga: Mana yang Lebih Baik Menghilangkan Jamur, Pemutih atau Cuka?
Rekomendasi lain dari CDC untuk penggunaan pemutih yang aman termasuk memastikan waktu kontak setidaknya satu menit dan memungkinkan ventilasi yang baik selama dan setelah digunakan.
Jika Anda mengencerkan pemutih dan memasukkannya ke dalam botol semprot biasa, pemutih dapat bereaksi dengan bagian logam dari nosel semprot. Ini akan menyebabkan karat yang selanjutnya dapat mengurangi efektivitas pembersih, menurut Jessica Ek, direktur komunikasi digital di American Cleaning Institute.