Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2022, 03:44 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Hunker

JAKARTA, KOMPAS.com - Kompor listrik keramik atau kaca memiliki keunggulan dalam sisi desainnya. Tidak seperti kompor gas, kompor jenis ini terlihat lebih ramping dan minimalis sehingga cocok digunakan di berbagai jenis interior di dalam dapur.

Memang, bagaimana pun kompor ini memiliki kelemahan yang tidak menguntungkan penggunanya. 

Dilansir Hunker, Rabu (13/4/2022), kompor listrik kaca cenderung rentan terhadap kerusakan. Dua alasan paling umum mengapa kompor kaca retak adalah dampak dari panci yang berat dan panas yang berlebihan dari salah satu tungku atau titik panas yang disebabkan oleh makanan yang terbakar.

Baca juga: Minat Membeli Kompor Menurun akibat Bisnis Makanan Online, Benarkah?

Ilustrasi kompor. Shutterstock/XIA WEIQING Ilustrasi kompor.

Gunakan peralatan memasak yang tepat

Cukup jelas bahwa meletakkan atau menggunakan panci berat di atas kompor kaca dapat memecahkan kaca, dan itulah salah satu alasan mengapa panci besi cor yang berat tidak disarankan, tetapi ada juga alasan lain.

Panci dan wajan dengan permukaan seperti besi cor, menciptakan goresan saat Anda menyeretnya melintasi kompor tanam. Goresan dapat melemahkan kaca hingga pecah. 

Panci dan wajan terbaik untuk kompor keramik kaca terbuat dari aluminium tugas berat, titanium baja tahan karat atau baja karbon tinggi, dan memiliki dasar yang rata dan halus.

Yang paling mungkin menyebabkan kerusakan terbuat dari porselen, batu, keramik atau besi.  Anda juga harus menghindari peralatan masak enamel, karena enamel dapat meleleh dan menempel pada kaca panas.

Baca juga: Simak, Keuntungan Memiliki Kompor Kaca Tanam di Dapur

Menjaga kompor tetap bersih dapat mengurangi risiko keretakan

Penting untuk menjaga kompor kaca Anda tetap bersih karena percikan makanan dapat menempel di permukaan.

Ketika itu terjadi, mereka dapat menciptakan titik-titik panas yang dapat menyebabkan keretakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com