Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Komponen Dalam Negeri untuk Rumah Subsidi Hampir 100 Persen

Kompas.com - 06/04/2022, 10:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor perumahan dinilai menjadi industri yang paling besar menggunakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam membangun rumah. Khusus rumah subsidi, TKDN yang digunakan bisa mencapai 90 hingga 100 persen.

Pengamat ekonomi Benjamin Gunawan mengatakan, sektor perumahan subsidi sangat mendukung penggunaan produk dalam negeri seperti yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.

Untuk itu, pemerintah perlu menggenjot lagi produksi rumah subsidi agar bisa lebih besar lagi.

Baca juga: Ekosistem Digital Perumahan BTN Terus Dikembangkan, untuk KPR hingga Furnitur

Ilustrasi rumah.Dok. BAGIAN HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK DITJEN PERUMAHAN KEMENTERIAN PUPR Ilustrasi rumah.

"TKDN sektor perumahan, untuk rumah menengah ke bawah (subsidi), TKDN berada dalam rentang 90 persen hingga 100 persen. Bahkan banyak yang 100 persen khususnya rumah subsidi. Kalaupun ada komponen dari luar biasanya baja ringan atau produk seng yang terkadang ditemukan merek dari luar," ujar Benjamin dalam keterangannya, Rabu (6/4/2022).

Menurut dia, jika pemerintah mengalokasikan dana yang lebih besar lagi untuk mendukung pembangunan rumah subsidi maka industri dalam negeri khususnya yang terkait sektor perumahan akan bangkit.

Apalagi sektor perumahan berdampak atau menciptakan efek berganda terhadap 174 industri turunannya.

"Seperti yang Pak Presiden katakan, jika banyak yang menggunakan komponen dalam negeri maka uangnya akan berputar di Indonesia dan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi. Tetapi kalau banyak yang menggunakan komponen impor maka uang akan lari ke luar negeri," ungkap Benjamin.

Baca juga: Sektor Perumahan Masih Akan Tumbuh, Peran BTN Penting

Berbeda dengan sektor perumahan mewah yang penggunaan TKDN-nya dinilai Benjamin tidak sebesar rumah subsidi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com