JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak pandemi Covid-19 mulai merebak di Indonesia pada awal kuartal 2020, berbagai industri turut mengalami dampak negatifnya, termasuk bidang properti.
Hal tersebut terlihat dari banyaknya pengembang yang mengalami tekanan di kinerja keuangannya.
Perlahan tapi pasti, sektor properti pun kini mulai membaik dan terus bergerak ke arah positif seiring membaiknya kondisi ekonomi dan beberapa stimulus yang diberikan pemerintah di bidang properti, mulai dari DP nol persen hingga insentif PPn (Pajak Pertambahan Nilai).
Baca juga: Kembangkan Ekosistem Perumahan Digital, BTN Gandeng Arsitag
Hal tersebut meningkatkan gairah masyarakat untuk membeli rumah atau apartemen di tengah pandemi Covid-19.
Bahkan, tahun 2022 sektor properti diprediksi bisa tumbuh hingga double digit dengan asumsi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
Pengamat properti yang juga pendiri Panangian School of Property Panangian Simanungkalit, sempat mengatakan kepada media, dirinya optimistis pertumbuhan sektor properti di 2022 bisa di atas 10 persen.
“2022 sudah pasti lebih bagus dari 2021, sebab ekonomi dan properti itu bagaikan lokomotif dengan gerbong. Sekarang kan sudah terlihat ekonomi Indonesia sudah keluar dari resesi. Tahun depan, diperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5 persen," kata Panangian dalam keterangannya, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Santri Developer Diajak Kurangi Backlog Perumahan
"Kalau itu terjadi, tentu saja akan terjadi pemulihan sektor properti, di mana perumahan akan menjadi dominan, terutama perumahan tapak,” jelas Panangian.