Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu Penyelamatan, 4 Tanaman Endemik di Indonesia Terancam Punah

Kompas.com - 14/03/2022, 20:28 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

 

Selain karena kurangnya pembudidayaan, maraknya peralihan fungsi kawasan juga menjadi penyebab terancamnya keberadaan acung jangkung di habitatnya.

Pohon Palahlar

Memiliki nama latin Dipterocarpus littoralis Blume, pohon palahlar merupakan tanaman endemik dari pulau Nusakambangan.

Dengan tinggi mencapai 35 meter, pohon ini berpotensi menjadi penghasil kayu komersial yang berkualitas dan bernilai jual tinggi.

Selain itu, pohon palahlar juga bermanfaat sebagai tanaman obat, utamanya pada bagian kulit kayu dan daunnya berkhasiat sebagai anti-bacterial.

Pembalakan liar menjadi salah satu kendala akan berkurangnya populasi dan persebaran pohon palahlar.

Guna melestarikan pohon palahlar, dapat dilakukan melalui biji dan cabutan semai di alam.

Baca juga: Bahaya Memberikan Pupuk Berlebih pada Tanaman

Kantong Semar

Memiliki bentuk seperti kantong, tanaman Nepenthaceae lebih dikenal dengan sebutan kantong semar.

Tanaman ini hanya ditemukan di beberapa wilayah di Kalimantan Barat yang menjadikannya sebagai tanaman endemik.

Dengan bentuknya yang unik, kantong semar berpotensi sebagai tanaman hias yang cantik. Disisi lain, pertumbuhan tanaman kantong semar relatif lambat.

Dengan adanya perburuan liar dan kerusakan habitat asli yang salah satunya diakibatkan oleh kebakaran hutan, hal ini menjadikan populasi kantong semar semakin sedikit dan terancam keberadaannya.

Menurut Lipi, cara terbaik untuk menyelamatkan kantong semar adalah dengan melakukan konservasi eksitu atau dilakukan di luar habitat aslinya serta melakukan kultur jaringan.

Anggrek Hitam

Anggrek hitam atau Coelogyne pandurata L. merupakan salah satu flora endemik atau tumbuhan unik yang hanya tumbuh di daerah tertentu di wilayah Kalimantan, diantaranya adalah Kalimantan Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com