“Awalnya kuskus diangap hama oleh masyarakat penanam kopi. Tapi ketika terus dilakukan advokasi untuk perlindungan hewan-hewan endemik, masyarakat mulai menjaga dan tidak lagi melakukan perburuan liar,” sambungnya.
Baca juga: Ingin Pakai Kopi Sebagai Pupuk Tanaman? Perhatikan Hal Ini
Tren ketiga yang dipaparkan oleh Aziz adalah digitalisasi dalam dunia perkopian. Saat ini, banyak kedai kopi yang memanfaatkan teknologi digital untuk menjual produknya.
Namun ke depannya, imbuh dia, digitalisasi juga dapat membantu pihak penjual kopi untuk mengedukasi para pembeli terkait biji kopi yang dijual.
“Yang paling penting, bagaimana kita mengedukasi pembeli kita. Bagaimana caranya pembeli yang jadi penikmat kopi ini juga tau kopinya diambil dari mana, siapa petaninya, siapa yang roasting, proses di hulu seperti apa,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.