Sementara itu kekuatan dari rangka kayu tergantung pada jenis kayu yang digunakan.
Jenis kayu yang keras, seperti kayu jati, ulin, atau sonokeling berbeda kekuatannya dengan kayu kelapa atau pinus. Rangka kayu yang tidak berkualitas baik bisa mudah keropos dan rentan terhadap rayap.
Kelembapan memang menjadi musuh bagi banyak material bangunan. Rangka kayu (khususnya yang kualitasnya kurang baik) bisa mudah lapuk dan berjamur apabila terpapar kelembapan terus-menerus.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Asbes untuk Atap Rumah
Sementara itu pengaruh kelembapan bisa membuat rangka baja ringan menjadi berkarat.
Namun, biasanya rangka baja ringan sudah dilengkapi dengan lapisan antikarat, sedangkan kayu membutuhkan treatment khusus supaya lebih tahan terhadap kelembapan.
Rangka kayu dengan kualitas kayu terbaik bisa sangat awet, asal terhindar dari kelembapan. Untuk rangka baja ringan yang terstandarisasi bisa bertahan 10 tahun lebih tanpa terserang karat.
Hampir semua tukang bangunan di seluruh Indonesia dapat membuat rangka atap kayu.
Baca juga: 8 Masalah yang Bisa Terjadi Pada Atap Rumah dan Solusinya
Namun, pemasangan rangka atap kayu lebih lama daripada pemasangan rangka baja ringan.
Sementara pemasangan rangka baja ringan sudah tinggal dirakit di tempat, tetapi tidak semua tukang bisa merakitnya, apalagi tukang di daerah-daerah.