Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 14/01/2023, 15:58 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rangka kayu dan baja ringan menjadi dua material yang sama-sama dapat digunakan untuk membuat atap rumah.

Namun, penggunaan rangka kayu maupun rangka baja ringan kerap dibanding-bandingkan mengenai kualitas dan ketahanannya.

Banyak orang menganggap rangka kayu jauh lebih baik ketimbang baja ringan, tak sedikit orang berpandangan sebaliknya. Lantas, manakah yang sebenarnya jauh lebih baik, rangka kayu atau baja ringan?

Baca juga: Tips Merawat Atap Rumah agar Tetap Baik dan Tahan Lama

Ilustrasi atap kayu, rangka atap kayu. SHUTTERSTOCK/SCULPIES Ilustrasi atap kayu, rangka atap kayu.

Dilansir dari beberapa sumber, pada artikel ini akan dijelaskan mengenai kelebihan maupun kekurangan dari rangka kayu dan rangka baja ringan.

Harga

Biasanya harga menjadi pertimbangan pertama orang-orang ketika memilih material bangunan. Perlu diketahui bahwa harga rangka kayu cenderung mahal ketimbang harga rangka baja ringan yang relatif stabil.

Sebab, pada saat ini ketersediaan kayu yang berkualitas bagus menipis, sehingga harganya menjadi fluktuaktif (berubah-ubah) dan cenderung mahal.

Sedangkan harga baja ringan relatif stabil karena baja ringan diproduksi di pabrik dengan suplai yang stabil juga.

Meski harganya lebih murah, distribusi rangka baja ringan belum merata ke semua daerah.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Atap dan Genteng Diganti?

Kekuatan

Karena baja ringan adalah produk pabrikan, kualitas dan kekuatannya biasanya lebih seragam sesuai spesifikasi pabrik, serta antirayap.

Ilustrasi atap baja ringan, rangka atap baja ringan. SHUTTERSTOCK/PRANEE JIRAKITDACHAKUN Ilustrasi atap baja ringan, rangka atap baja ringan.

Sementara itu kekuatan dari rangka kayu tergantung pada jenis kayu yang digunakan.

Jenis kayu yang keras, seperti kayu jati, ulin, atau sonokeling berbeda kekuatannya dengan kayu kelapa atau pinus. Rangka kayu yang tidak berkualitas baik bisa mudah keropos dan rentan terhadap rayap.

Ketahanan terhadap kelembapan

Kelembapan memang menjadi musuh bagi banyak material bangunan. Rangka kayu (khususnya yang kualitasnya kurang baik) bisa mudah lapuk dan berjamur apabila terpapar kelembapan terus-menerus.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Asbes untuk Atap Rumah

Sementara itu pengaruh kelembapan bisa membuat rangka baja ringan menjadi berkarat.

Namun, biasanya rangka baja ringan sudah dilengkapi dengan lapisan antikarat, sedangkan kayu membutuhkan treatment khusus supaya lebih tahan terhadap kelembapan.

Keawetan

Rangka kayu dengan kualitas kayu terbaik bisa sangat awet, asal terhindar dari kelembapan. Untuk rangka baja ringan yang terstandarisasi bisa bertahan 10 tahun lebih tanpa terserang karat.

Kemudahan pemasangan

Hampir semua tukang bangunan di seluruh Indonesia dapat membuat rangka atap kayu.

Baca juga: 8 Masalah yang Bisa Terjadi Pada Atap Rumah dan Solusinya

Namun, pemasangan rangka atap kayu lebih lama daripada pemasangan rangka baja ringan.

Sementara pemasangan rangka baja ringan sudah tinggal dirakit di tempat, tetapi tidak semua tukang bisa merakitnya, apalagi tukang di daerah-daerah.

Ilustrasi atap bitumen.SHUTTERSTOCK / brizmaker Ilustrasi atap bitumen.

Penggunaan penutup

Atap dengan rangka kayu bisa menggunakan penutup atap yang lebih berat, seperti genteng tanah liat.

Namun, jika menggunakan rangka baja ringan, pemilihan penutup atap terbatas dan hanya pada material ringan, seperti genteng metal dan genteng bitumen.

Keamanan dari listrik

Penggunaan rangka kayu sebagai atap rumah lebih aman dari setruman listrik, mengingat kayu adalah isolator, yakni benda yang tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik.

Baca juga: 5 Cara Melindungi Atap Rumah dari Kerusakan akibat Cuaca

Sementara material baja ringan merupakan konduktor, alias benda yang dapat menghantarkan listrik.

Jadi, apabila hendak memasang atau memperbaiki sistem kelistrikan di loteng rumah yang terbuat dari rangka baja ringan, pastikan untuk mematikan listrik terlebih dahulu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com