Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencuci Keset Kamar Mandi yang Benar, Kurangi Penyebaran Bakteri

Kompas.com - 22/01/2022, 07:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Express

JAKARTA, KOMPAS.com - Keset kamar mandi harus dicuci dan dibersihkan secara rutin. Akan tetapi, faktanya banyak orang lupa mencuci keset kamar mandi, yang dapat menjadi sarang bakteri.

Dilansir dari Express UK, Sabtu (22/1/2022), sebuah survei baru-baru ini menemukan bahwa 41 persen warga di Inggris saja menghabiskan waktu dua minggu atau lebih untuk mencuci keset kamar mandi.

Perusahaan peralatan kamar mandi mewah, Big Bathroom Shop melakukan jajak pendapat tentang kebiasaan membersihkan kamar mandi dan menemukan bahwa hampir setengah dari orang yang disurvei mengabaikan keset kamar mandi.

Baca juga: Jangan Mencuci Keset Kamar Mandi di Mesin Cuci, Mengapa?

Ilustrasi keset kamar mandi.SHUTTERSTOCK/WIIIN Ilustrasi keset kamar mandi.

Lebih lanjut, 13 persen responden mengatakan, mereka mencuci keset kamar mandi hanya beberapa kali dalam setahun dan lima persen responden mengaku mencuci keset kamar mandi hanya setahun sekali.

Rikki Fothergill, perwakilan Big Bathroom Shop menuturkan, keset kamar mandi adalah tempat berkembang biaknya bakteri jahat di kamar mandi.

“Anda harus bertujuan untuk membersihkannya setidaknya seminggu sekali, tergantung seberapa sering digunakan," terang Fothergill.

“Menempel di lantai, keset tidak memiliki cara untuk mengalirkan udara atau mengeringkan dan ini akan menciptakan kelembapan dan mengakibatkan penumpukan jamur," sebut dia.

Baca juga: Simak, Ini Cara Mencuci Keset Kamar Mandi yang Berjamur

Sementara itu, ahli kebersihan rumah Belinda Everingham menjekaskan cara mencuci keset kamar mandi dengan benar.

“Selalu ingat untuk secara teratur membersihkan barang-barang kamar mandi yang sering digunakan seperti keset kamar mandi dan handuk, serta permukaan yang sangat disentuh," terang Everingham.

"Ini (keset) sering menjadi tempat paling kotor di kamar mandi di mana kuman bisa menyebar," ujarnya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com