Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2021, 08:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

AlpukatUNSPLASH/NUR AFRI SETIYANINGRUM Alpukat

Hal ini untuk menghindari tergenangnya air bila disirami atau turun hujan.

Langkah-langkah penanaman adalah sebagai berikut.

  • Lubang tanam yang telah ditutup, digali lagi dengan ukuran sebesar wadah bibit.
  • Bibit dikeluarkan dari keranjang atau polybag dengan menyayatnya agar gumpalan tanah tetap utuh.
  • Bibit beserta tanah yang masih menggumpal dimasukkan dalam lubang setinggi leher batang, lalu ditimbun dan diikatkan ke ajir.

Baca juga: 7 Makanan Manusia yang Berbahaya untuk Kucing, Alpukat hingga Susu

  • Setiap bibit sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sinar matahari secara langsung, terpaan angin, maupun siraman air hujan. Naungan tersebut dibuat miring dengan bagian yang tinggi di sebelah timur.
  • Peneduh ini berfungsi sampai tumbuh tunas-tunas baru atau lebih kurang 2-3 minggu.

6. Pemeliharaan

Perawatan bibit alpukat cipedak tergolong sederhana. Tanaman cukup diberikan pupuk kandang sebagai pupuk dasar agar tanah jadi gembur.

Pupuk bisa berupa dedaunan atau kompos agar pertumbuhannya cepat. Jadi, pohon alpukat cipedak juga bisa cepat berbuah.

Baca juga: Pertimbangkan Hal Ini Saat Ingin Menanam Buah dan Sayur di Balkon

7. Panen alpukat cipedak

Ciri-ciri buah yang sudah tua tetapi belum masak adalah sebagai berikut

  • Warna kulit tua tetapi belum menjadi cokelat atau merah dan tidak mengilap
  • Bila buah diketuk dengan punggung kuku, menimbulkan bunyi yang nyaring
  • Bila buah digoyang-goyang, akan terdengar goncangan biji
  • Penetapan tingkat ketuaan buah tersebut memerlukan pengalaman tersendiri. Sebaiknya perlu diamati waktu bunga mekar sampai enam bulan kemudian, karena buah alpukat biasanya tua setelah 6-7 bulan dari saat bunga mekar.
  • Untuk memastikannya, perlu dipetik beberapa buah sebagai contoh. Bila buah-buah contoh tersebut masak dengan baik, tandanya buah tersebut telah tua dan siap dipanen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com