Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menanam Alpukat Cipedak, Buahnya Legit dan Manis

JAKARTA, KOMPAS.com - Alpukat adalah salah satu buah yang banyak disukai dan mengandung banyak manfaat untuk kesehatan. Keistimewaan buah alpukat adalah memiliki daging buah yang kuning seperti mentega serta rasa legit dan manis.

Selain rasanya yang enak, keistimewaan lainnya dari alpukat karena mengandung lemak 20-30 kali lebih banyak dibanding buah-buah lainnya. Kandungan lemaknya dapat memberikan energi yang cukup ketika dikonsumsi.

Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (21/12/2021), lemak pada buah alpukat aman karena termasuk lemak tak jenuh yang mudah dicerna dan berguna bagi tubuh.

Lazimnya, tanaman alpukat tumbuh hingga mencapai mencapai 20 meter. Salah satu varietas alpukat yang belakangan ini mulai populer dibudidayakan masyarakat Indonesia adalah alpukat cipedak.

Penyebutan varietas alpukat ini diambil dari nama kelurahan Cipedak di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Keunggulan varietas alpukat cipedak adalah masa berbuahnya yang produktif, memiliki tekstur daging yang legit dan manis dan kulit yang tipis, sehingga bisa dikupas layaknya buah pisang.

Tanaman buah alpukat cipedak memiliki bentuk daun bulat memanjang, dengan warna daun hijau tua pada bagian atas dan hijau muda pada bagian bawah. Adapun bentuk ujung daunnya runcing dan tepi daun rata, dengan permukaan daun licin.

Tinggi pohon alpukat cipedak bisa mencapai 6 meter. Bentuk batangnya bulat, dengan warna batang abu-abu gelap dan bentuk cabang mendatar.

Satu pohon alpukat cipedak bisa memproduksi 100 hingga 120 kg per pohon setiap sekali panen. Masa panen adalah dua kali dalam setahun.


Pohon alpukat cipedak akan mulai berbuah saat usia 2 tahun. Waktu berbunga terjadi pada bulan Juni sampai Juli dan Desember dan Januari.

Adapun waktu panen adalah setiap bulan Maret-April dan September-Oktober. Buah alpukat cipedak berbentuk lonjong dengan berat antara 500 sampai 600 gram.

Warna daging buah alpukat cipedak adalah kuning. Adapun rasanya legit, agak gurih, dan tidak pahit.

Berikut cara menanam alpukat cipedak yang dapat dinikmati Anda sekeluarga segera setelah dipanen.

1. Syarat tumbuh

Tanaman alpukat cipedak membutuhkan curah hujan minimum 750 hingga 1.000 mm per tahun untuk pertumbuhan yang baik.

Sementara itu, kebutuhan cahaya matahari untuk pertumbuhan adalah antara 40 sampai 80 persen dan suhu optimal antara 12,8 hingga 28,3 derajat celcius.

Mengingat tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, tanaman alpukat dapat mentolerir suhu antara 15 sampai 30 derajat celcius atau lebih.

Tanaman alpukat memerlukan tanah gembur, tidak mudah tergenang air, sistem drainase atau pembuangan air yang baik, subur, dan banyak mengandung bahan organik agar tumbuh optimal.

Pada umumnya tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu 5 sampai 1.500 mdpl. Tanaman alpukat cipedak dapat tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian 52 meter dari permukaan laut.


2. Teknik menanam

Sampai saat ini bibit alpukat hanya dapat diperoleh secara generatif (melalui biji) dan vegetatif (penyambungan pucuk dan penyambungan mata atau okulasi).

Dari cara ini, bibit yang diperoleh dari biji kurang menguntungkan karena tanaman lama berbuah (6-8 tahun) dan ada kemungkinan buah yang dihasilkan berbeda dengan induknya.

Sedangkan bibit hasil okulasi maupun sambung pucuk lebih cepat berbuah (1-4 tahun) dan buah yang didapatkannya mempunyai sifat yang sama dengan induknya.

3. Pengolahan media tanam

Lahan untuk tanaman alpukat harus dikerjakan dengan baik; harus bersih dari pepohonan, semak belukar, tunggul-tunggul bekas tanaman, serta batu-batu yang mengganggu. Selanjutnya, lahan dicangkul 2-3 kali.

Pengerjaan lahan sebaiknya dilakukan saat musim kering, sehingga penanaman nantinya dapat dilakukan pada awal atau saat musim hujan.

4. Pembuatan lubang tanam

Tanah digali dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi masing-masing 75 cm. Lubang tersebut dibiarkan terbuka selama lebih kurang dua minggu.

Tanah bagian atas dan bawah kemudian dipisahkan. Lubang tanam ditutup kembali dengan posisi seperti semula.

Tanah bagian atas dicampur dulu dengan 20 kg pupuk kandang sebelum dimasukkan ke dalam lubang.

5. Cara menanam alpukat cipedak

Waktu penanaman yang tepat adalah pada awal musim hujan dan tanah yang ada dalam lubang tanam tidak lagi mengalami penurunan. Hal yang perlu diperhatikan adalah tanah yang ada dalam lubang tanam harus lebih tinggi dari tanah sekitarnya.

Hal ini untuk menghindari tergenangnya air bila disirami atau turun hujan.

Langkah-langkah penanaman adalah sebagai berikut.

  • Setiap bibit sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sinar matahari secara langsung, terpaan angin, maupun siraman air hujan. Naungan tersebut dibuat miring dengan bagian yang tinggi di sebelah timur.
  • Peneduh ini berfungsi sampai tumbuh tunas-tunas baru atau lebih kurang 2-3 minggu.

6. Pemeliharaan

Perawatan bibit alpukat cipedak tergolong sederhana. Tanaman cukup diberikan pupuk kandang sebagai pupuk dasar agar tanah jadi gembur.

Pupuk bisa berupa dedaunan atau kompos agar pertumbuhannya cepat. Jadi, pohon alpukat cipedak juga bisa cepat berbuah.

7. Panen alpukat cipedak

Ciri-ciri buah yang sudah tua tetapi belum masak adalah sebagai berikut

  • Warna kulit tua tetapi belum menjadi cokelat atau merah dan tidak mengilap
  • Bila buah diketuk dengan punggung kuku, menimbulkan bunyi yang nyaring
  • Bila buah digoyang-goyang, akan terdengar goncangan biji
  • Penetapan tingkat ketuaan buah tersebut memerlukan pengalaman tersendiri. Sebaiknya perlu diamati waktu bunga mekar sampai enam bulan kemudian, karena buah alpukat biasanya tua setelah 6-7 bulan dari saat bunga mekar.
  • Untuk memastikannya, perlu dipetik beberapa buah sebagai contoh. Bila buah-buah contoh tersebut masak dengan baik, tandanya buah tersebut telah tua dan siap dipanen.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/12/21/083100576/cara-menanam-alpukat-cipedak-buahnya-legit-dan-manis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke