3. Kamu menggunakan pengaturan suhu yang salah
Suka atau tidak, menyortir cucianmu berdasarkan warna terang dan gelap tidak akan membantumu.
Ternyata suhu air yang diperlukan pakaianmu untuk dicuci (dingin, hangat, atau panas) jauh lebih penting daripada memisahkan warnanya.
Karena beberapa pakaian dapat menyusut dalam air hangat, sementara yang lain benar-benar membutuhkannya untuk dibersihkan, cara terbaiknya adalah memisahkan cucianmu berdasarkan suhu air yang disarankan.
Kemudian, kamu juga bisa memisahkannya lagi dengan pakaian berwarna dan gelap untuk menghindari warna luntur dan penyusutan.
Baca juga: 7 Manfaat Cuka untuk Mencuci Pakaian dan Mesin Cuci
4. Kamu menggunakan terlalu banyak pemutih
Pemutih sebenarnya dapat merusak pakaianmu, karena bahan pembersih tersebut penuh dengan bahan kimia keras, seperti klorin.
Menambahkan pemutih ke cucianmu dapat menyebabkan keausan pada pakaianmu, dan memperpendek masa pakainya secara eksponensial.
Untungnya, kamu dapat menghilangkan noda, termasuk darah dan keringat, tanpa pemutih.
Cukup rebus sepanci besar air dengan beberapa tetes perasan lemon dan masukkan kaus kaki dan kaus bernodamu untuk membersihkannya secara alami dan bersifat asam.
Baca juga: 8 Tanda Mesin Cuci Bakal Rusak, Berisik hingga Pakaian Tak Bersih
5. Kamu tidak menutup ritsleting
Pakaianmu yang tersangkut di mesin cuci setelah dicuci adalah hal yang buruk, dan kamu mungkin menjadi penyebabnya.
Jika kamu tidak menutup ritsleting jeans, hoodies, dan kemejamu sebelum memasukkannya ke mesin cuci, ada kemungkinan ritsleting akan merusak pakaian dan mesin cuci.
Luangkan waktu untuk menutup semua pakaian yang beritsleting saat kamu menyortir cucian untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
6. Kamu tidak membiarkan tutup mesin cuci terbuka setelah digunakan
Jika kamu menutup tutup atau pintu mesin cuci setelah setiap kali digunakan, bau yang tidak sedap bisa muncul.