Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2021, 18:40 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Treehugger

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada berbagai manfaat merawat tanaman hias di dalam rumah, mulai dari dapat memurnikan udara, menjadikan suasana lebih sejuk, hingga mengurangi stres dan meningkatkan fokus dan kreativitas.

Tetapi mengingat bahwa mereka dirancang untuk hidup di luar di dalam tanah dan sesuai dengan alam, jika Anda memutuskan untuk merawat mereka di dalam, Anda harus merawat mereka dengan baik.

Salah satu cara di mana kita paling sering lakukan kesalahan adalah dengan menyiram.

Baca juga: Bingung Berapa Kali Harus Menyiram Tanaman? Berikut Panduannya

Dilansir dari Treehugger, Selasa (2/3/2021), Dr Leonard Perry, seorang profesor emeritus hortikultura di University of Vermont, mencatat bahwa kesalahan paling besar yang dilakukan oleh beberapa orang adalah saat penyiraman. Ada yang terlalu banyak menyiramnya ada yang terlalu sedikit.

Padahal, setiap tanaman memiliki kebutuhan penyiraman yang berbeda. Dan tidak hanya dari spesies ke spesies, tetapi juga tergantung pada pot tanaman dan media pot, lokasinya di rumah, cuaca, musim, dan sebagainya.

Faktor Penyiraman

Beberapa tanaman membutuhkan penyiraman yang sering, sebagiannya lagi hanya memerlukan penyiraman beberapa kali saja.

Oleh karena itu, riset dan pengetahuan tentang tanaman tersebut sangat diperlukan. Tak hanya itu, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, jika media pot juga memengaruhi kebutuhan air pada tanaman, yakni tanaman gantung akan lebih cepat mengering daripada tanaman yang diletakkan di bawah.

Baca juga: Hindari Menyiram Banyak Air pada 7 Tanaman Ini

Pada kebanyakan tanaman, Anda harus menyiram saat tanah terasa kering saat disentuh. Anda dapat dengan lembut menempelkan jari Anda hingga ruas jari atau lebih di tanah untuk melihat seberapa keringnya.

Bagi tanaman pecinta air, sirami saat permukaannya kering, namun untuk sukulen dan tanaman yang lebih kering, sirami saat sebagian besar tanah terasa kering.

Selain itu, Anda dapat mengangkat tanaman dalam pot atau dengan hati-hati memiringkan atau mendorong pot jika berukuran besar untuk mengukur seberapa basah tanahnya.

Bandingkan berat setelah penyiraman dan berat dasar pot tanpa penyiraman. Jika tanahnya kering dan daunnya layu, kemungkinan tanaman membutuhkan penyiraman.

Tetapi daun yang layu dan berguguran atau menguning juga bisa berarti terlalu banyak air.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com