Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kompas.com - 28/03/2024, 20:27 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

ANKARA, KOMPAS.com - Gordion, sebuah ibu kota kuno Frigia, konon dipimpin oleh Raja Midas yang legendaris. Dia adalah "sang pria dengan sentuhan emas". Tapi siapa sebenarnya dia dan dari mana cerita tentangnya berasal?

Turis yang datang ke Turkiye selalu terkagum-kagum dengan kemegahan situs bersejarah negara itu.

Dari tiang-tiang yang menjulang tinggi di Perpustakaan Celsus di Efesus hingga patung-patung kepala raksasa di Gunung Nemrut, Turkiye sedemikian sarat dengan sejarah.

Baca juga: RIP King: Pele, Legenda yang Melampaui Sepak Bola

Namun, ada satu kota kuno di Turkiye yang keberadaannya penting, namun tak mendapat sorotan. Kota ini baru saja dinobatkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO ke-20 di Turkiye.

Nama kota ini adalah Gordion, sebuah ibu kota kuno kerajaan Zaman Besi di Frigia. Kota ini berusia setidaknya 4.500 tahun.

Terletak di dataran kering dan berangin sekitar 90 kilometer barat daya Ankara, Gordion tidak terlihat seperti kota yang pernah menjadi kota besar, tapi seperti kawah runtuhan gunung berapi yang sudah punah.

Sebuah gundukan besar, sisa-sisa benteng yang terkubur seluas 135.000 meter persegi, menjulang perlahan dari lanskap sekitarnya dengan jalan berpasir menuju puncak.

Dari sana, Anda dapat mengintip ke dalam penggalian terbuka dan melihat garis-garis dinding yang runtuh, menandai jejak rumah-rumah besar dan gudang-gudang kuno.

Di seberang cakrawala, lusinan gundukan kecil tersebar di ladang seperti sarang tikus mondok raksasa prasejarah.

Ibu kota kuno kerajaan Zaman Besi di Frigia, Gordion, berusia setidaknya 4.500 tahun.ALAMY/CELCINAR via BBC INDONESIA Ibu kota kuno kerajaan Zaman Besi di Frigia, Gordion, berusia setidaknya 4.500 tahun.
Hanya gerbang monumental, yang dibatasi oleh tembok batu besar setinggi sepuluh meter, yang memberikan indikasi bahwa Gordion pernah menjadi ibu kota salah satu kerajaan terbesar di Zaman Besi.

“Banyak orang belum pernah mendengar tentang bangsa Frigia, tapi sekitar abad ke-9 hingga ke-7 Sebelum Masehi, mereka mendominasi Asia Kecil, yang sekarang disebut Turkiye,” kata Brian Rose, profesor arkeologi di Universitas Pennsylvania, yang memimpin penggalian di Gordon sejak tahun 2007.

Gordion berdiri di persimpangan jalur perdagangan utama timur-barat: terdapat Kerajaan Asiria, Babilonia, dan Het di timur, dan di barat terdapat Yunani dan Lydia.

Bangsa Frigia mampu memanfaatkan lokasi strategis ini, menjadi kaya dan berkuasa.

Baca juga: Misteri Monster Loch Ness, Legenda Nyata atau Bohong Belaka?

Siapa Raja Midas?

Meskipun nama Frigia mungkin asing bagi kita, ada satu orang yang dikaitkan dengan kota ini yang mungkin dikenal banyak orang.

Para arkeolog percaya Gordion diperintah oleh Raja Midas yang legendaris. Dia adalah “sang pria dengan sentuhan emas”.

Kisahnya sudah melegenda. Raja Midas memberikan bantuan kepada Dewa Dionysus dan sebagai imbalannya Dionysus mengabulkan permintaannya.

Namun, alih-alih mengharapkan sesuatu yang berguna, raja yang tamak itu meminta agar segala sesuatu yang dia sentuhnya dapat beriubah menjadi emas.

Raja Midas segera menyadari kesalahannya. Makanan membeku sebelum dia sempat memakannya dan ketika dia memeluk putrinya, dia menjadi patung. Pesan moral dari cerita ini sudah diketahui umum: berhati-hatilah dengan apa yang Anda inginkan.

“Cerita tersebut tidak benar secara harfiah,” kata Profesor Lynn Roller dari Universitas California, Davis, yang telah mempelajari Gordion sejak tahun 1979.

“Tetapi banyak mitos yang memiliki keakuratan sejarah, meskipun mitos-mitos tersebut terdistorsi ketika diceritakan kembali berabad-abad setelahnya," ujar Roller.

Tapi siapa Raja Midas dan dari mana gagasan soal “sentuhan emas” itu berasal?

Untuk memisahkan fakta dari fiksi, para arkeolog pertama-tama harus menunjukkan bahwa Raja Midas adalah manusia nyata. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan melihat teks-teks kuno.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com