Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Disasar 90 Rudal dan 60 Drone Rusia, 2 Orang Tewas, Zelensky Minta Bantuan

Kompas.com - 22/03/2024, 15:51 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (22/3/2024) mengatakan, Rusia melancarkan gelombang serangan mematikan dengan menggunakan lebih dari 90 rudal dan 60 drone buatan Iran.

"Ada lebih dari 60 'Shahed' dan hampir 90 rudal dari berbagai jenis dalam semalam," katanya. 

Ia menyebut, dunia dapat melihat target-target Rusia sudah jelas, yakni pembangkit listrik dan jalur suplai energi, bendungan pembangkit listrik tenaga air, bangunan tempat tinggal, bahkan sebuah bus listrik.

Baca juga: Usai Kunjungi Rusia dan Ukraina, Utusan China: Ada Kesenjangan dalam Perundingan Damai

Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan, serangan Rusia kali ini menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 14 orang, sementara tiga orang lainnya masih hilang.

"Semua layanan kami sekarang terlibat dalam menghilangkan konsekuensi dari serangan tersebut. Kami menggunakan peralatan robotik di area-area berbahaya untuk meminimalisir cedera pada tim penyelamat," katanya, dikutip dari AFP.

Zelensky pun sekali lagi meminta bantuan persenjataan dari Barat.

"Rudal-rudal Rusia tidak mengalami penundaan (diluncurkan ke UKraina), begitu juga (harapannya) dengan paket bantuan ke negara kami. 'Shahed' tidak memiliki keraguan, seperti beberapa politisi. Penting untuk memahami biaya penundaan dan keputusan yang tertunda," katanya.

Zelensky mengatakan, Ukraina kini membutuhkan pertahanan udara untuk melindungi masyarakat, infrastruktur, rumah, dan bendungan.

"Mitra kami tahu persis apa yang dibutuhkan. Mereka pasti dapat mendukung kami... Kehidupan harus dilindungi dari serangan-serangan non-manusia dari Moskwa," jelaa dia.

Salah satu serangan Rusia pada Jumat dilaporkan memutuskan salah satu dari dua kabel listrik yang memasok PLTN Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa di Ukraina tenggara.

Baca juga: Alasan Rusia Larang IAEA Masuk ke PLTN Zaporizhzhia Ukraina

"Musuh sekarang melakukan serangan terbesar terhadap industri energi Ukraina dalam beberapa waktu terakhir," kata Menteri Energi German Galushchenko di Facebook.

Ia menambahkan, penembakan telah melumpuhkan salah satu saluran transmisi listrik yang memasok PLTN Zaporizhzhia. 

Fasilitas tersebut, situs energi nuklir terbesar di Eropa, direbut oleh pasukan Rusia pada hari-hari pertama perang tetapi didukung oleh jalur Ukraina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com