Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden: Sangat Berbahaya jika Tak Ada Gencatan Senjata di Gaza Sebelum Ramadhan

Kompas.com - 06/03/2024, 06:48 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden pada Selasa (5/3/2024) memperingatkan situasi yang sangat berbahaya jika tidak ada kesepakatan gencatan senjata di Gaza pada bulan Ramadhan.

Menurut dia, semua itu kini tergantung pada Hamas untuk menerima kesepakatan saat pembicaraan berlanjut di Kairo, Mesir.

Biden juga mengatakan kepada sekutunya, Israel, bahwa tidak ada alasan untuk tidak mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza.

Baca juga: Israel Putuskan Beri Izin Jemaah Muslim Masuk Masjid Al-Aqsa Saat Ramadhan, tapi...

PBB sebelumnya telah memperingatkan bahwa bencana kelaparan akan segera terjadi di wilayah Palestina itu.

Komentar Biden ini muncul ketika rasa frustrasi Amerika Serikat meningkat baik terhadap Israel atas kebutuhan bantuan Gaza dan meningkatnya jumlah korban sipil, dan juga terhadap Hamas yang mengulur-ulur waktu untuk memenuhi persyaratan termasuk pembebasan sandera.

"Ini ada di tangan Hamas saat ini," kata politikus 81 tahun itu kepada para wartawan saat ia terbang kembali ke Gedung Putih dari tempat peristirahatan kepresidenan Camp David di perbukitan Maryland.

"Pihak Israel telah bekerja sama, tawaran (gencatan senjata) itu rasional. Kita akan tahu dalam beberapa hari. Namun kami membutuhkan gencatan senjata," jelas Biden, sebagaimana dikutip dari AFP. 

Dia menegaskan bahwa harus ada gencatan senjata di Gaza selama Ramadhan.

"Kita masuk ke dalam situasi di mana hal ini terus berlanjut hingga Ramadan, Israel dan Yerusalem bisa menjadi sangat, sangat berbahaya," kata Biden. 

Ramadhan akan dimulai pada tanggal 10 atau 11 Maret, tergantung pada kalender lunar.

Baca juga: AS-Yordania Jatuhkan Bantuan Lagi ke Gaza, Kali Ini 36.800 Makanan

Biden tidak menjelaskan lebih lanjut, namun Amerika Serikat pekan lalu mendesak Israel untuk mengizinkan umat Islam beribadah di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama bulan Ramadhan.

Politikus Partai Demokrat itu tengah menghadapi tekanan politik yang akut di tahun pemilihan umum karena dukungannya terhadap Israel di tengah melonjaknya angka kematian warga sipil di Gaza.

Kementerian Kesehatan di Gaza terakhir melaporkan jumlah korban tewas di Gaza mencapai 30.631 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Sementara itu, terpisah, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meminta Hamas untuk menerima gencatan senjata segera dengan Israel ketika para militan bertemu dengan mediator Qatar dan Mesir di Kairo.

"Adalah tugas Hamas untuk mengambil keputusan apakah mereka siap untuk terlibat dalam gencatan senjata tersebut," ujarnya saat bertemu dengan perdana menteri Qatar di Washington.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com