Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Klaim Tewaskan 10.000 Pejuang Hamas, Apakah Benar?

Kompas.com - 01/03/2024, 16:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber BBC,Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Militer Israel mengeklaim telah membunuh lebih dari 10.000 pejuang Hamas dalam serangan udara dan darat sejak perang meletus 7 Oktober 2023.

Meski demikian, serangan Israel di Jalur Gaza Palestina juga telah menewaskan setidaknya 30.000 warga Palestina.

Dari jumlah itu memunculkan kekhawatiran mengenai apakah Israel mampu memisahkan pejuang dari warga sipil biasa.

Baca juga: Dubes Palestina untuk PBB Minta Dewan Keamanan Kutuk Penembakan 112 Warga Gaza

Presiden Joe Biden mengatakan pada bulan Desember bahwa Israel mendapat dukungan dari dunia dan juga Amerika Serikat.

Akan tetapi, mereka mulai kehilangan dukungan tersebut karena pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi sampai sekarang.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) secara konsisten mempertahankan taktik mereka, menekankan bahwa mereka berusaha secara tepat dalam menargetkan pejuang dan infrastruktur Hamas, sambil berupaya meminimalkan kematian warga sipil.

Hamas tidak memberikan angka berapa pun mengenai korban jiwa militernya. Kantor berita Reuters melaporkan bahwa seorang pejabat mengakui 6.000 pejuang telah terbunuh, namun Hamas membantah angka tersebut kepada BBC.

Kini, jumlah korban tewas sedikitnya 30.035 orang. Informasi itu berasal dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza sebelumnya dianggap dapat dipercaya oleh direktur darurat regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Richard Brennan.

Baca juga: Pria Bertopeng di Gaza Berpatroli Jaga Stabilitas Harga Pasar

WHO mengatakan, kementeriannya mempunyai kapasitas yang baik dalam pengumpulan data dan laporan-laporan sebelumnya kredibel serta dapat berkembang dengan baik.

Namun, penghitungan keseluruhan korban tewas tidak membedakan antara warga sipil dan milisi Hamas.

Perincian demografis terakhir yang dilakukan otoritas Gaza pada 29 Februari 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Jadi, dengan angka yang menunjukkan bahwa kurang dari 30 persen dari mereka yang terbunuh adalah laki-laki.

Beberapa di antaranya mungkin berusia di atas usia berperang, para ahli telah mengajukan pertanyaan tentang bagaimana Israel sampai pada klaimnya bahwa mereka telah membunuh 10.000 pejuang.

Karenanya, BBC mencoba mengumpulkan gambaran yang lebih lengkap melalui klaim dan video yang diterbitkan oleh Israel.

IDF telah mengeluarkan pernyataan pers dan postingan media sosial sejak Oktober, membuat klaim tentang hasil operasinya di Gaza.

Referensi mengenai jumlah pejuang yang tewas dalam pengumuman ini lebih bersifat sporadis dan perkiraan dibandingkan dengan informasi terbaru rutin Kementerian Kesehatan Hamas mengenai jumlah korban jiwa.

BBC Verify telah berulang kali menanyakan rincian metodologi IDF dalam menghitung kematian pejuang Hamas, tetapi mereka belum memberikan tanggapan.

Baca juga: Banyak Kelaparan, Kematian akibat Perang di Gaza Hampir 30.000 Orang

Salah satu perkiraan IDF sebelum perang menunjukkan bahwa Hamas memiliki sekitar 30.000 pejuang di Gaza.

Pada bulan Desember, mereka menggambarkan penilaian bahwa mereka membunuh dua warga sipil untuk setiap pejuang Hamas sebagai hal yang sangat positif, mengingat tantangan yang mereka hadapi di medan perang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com