Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kelaparan, Kematian akibat Perang di Gaza Hampir 30.000 Orang

Kompas.com - 29/02/2024, 12:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas melaporkan jumlah kematian akibat perang di Jalur Gaza Palestina hampir 30.000 orang.

Jumlah itu terus meningkat seiring dengan bencana kelaparan yang dialami oleh warga Gaza khususnya anak-anak yang kekurangan gizi.

Meskipun para mediator mengatakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas hanya akan terjadi dalam hitungan hari, lembaga-lembaga bantuan telah memberikan peringatan pada Israel.

Baca juga: PBB Khawatirkan Hal Ini Jika Israel Bersiap Serang Rafah

Yakni mengenai kondisi kemanusiaan yang mengerikan dan memperingatkan bakal terjadinya kelaparan di utara Gaza.

"Dua anak meninggal karena dehidrasi dan kekurangan gizi di rumah sakit Al-Shifa Kota Gaza," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra, dikutip dari AFP pada Kamis (29/2/2024).

Ia juga menyerukan ada tindakan segera dari lembaga internasional untuk mencegah lebih banyak lagi kematian serupa di Jalur Gaza.

"Jumlah korban tewas akibat kelaparan di kalangan anak-anak meningkat menjadi enam. Setidaknya lima di antaranya terjadi di wilayah utara yang terkepung dalam beberapa hari terakhir," imbuhnya.

Mengutip kondisi yang memburuk di Gaza, kepala USAID Samantha Power mengatakan Israel perlu membuka lebih banyak penyeberangan sehingga bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dapat semakin meningkat.

"Ini adalah masalah hidup dan mati," kata Samantha dalam sebuah video yang diposting di platform media sosial X.

Baca juga: Presiden AS Berharap Gencatan Senjata di Gaza Dimulai Senin Depan

Sebelumnya, mediator dari Mesir, Qatar dan Amerika Serikat telah mengupayakan jeda selama enam minggu dalam perang Israel-Hamas.

Para perunding berharap gencatan senjata dapat dimulai pada awal Ramadhan, bulan suci umat Islam yang dimulai pada 10 atau 11 Maret 2024, tergantung pada kalender lunar.

Proposal tersebut dilaporkan mencakup pembebasan beberapa sandera Israel yang ditahan di Gaza dengan imbalan beberapa ratus tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Jika tidak ada penarikan penuh yang diminta oleh Hamas, sebuah sumber dari kelompok tersebut mengatakan bahwa kesepakatan tersebut mungkin akan membuat pasukan Israel meninggalkan kota-kota dan daerah-daerah berpenduduk.

Sehingga memungkinkan kembalinya beberapa warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal dan memberikan bantuan kemanusiaan.

Bahkan Presiden AS Joe Biden juga terus mengupayakan agar mencapai garis akhir dari perjanjian tersebut, yakni berakhirnya perang.

Halaman:

Terkini Lainnya

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com