Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Palestina untuk PBB Minta Dewan Keamanan Kutuk Penembakan 112 Warga Gaza

Kompas.com - 01/03/2024, 10:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Duta Besar Palestina untuk PBB pada Kamis (29/2/2024) kemarin meminta Dewan Keamanan mengutuk kejadian di Gaza yang menewaskan 112 orang.

Pasalnya, banyak nyawa melayang karena ditembaki pasukan Israel. Padahal, warga yang kelaparan tersebut hanya berebut bantuan makanan.

"Dewan Keamanan harus mengatakan cukup sudah," kata Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour kepada wartawan menjelang pertemuan tertutup badan tersebut, yang dilakukan atas permintaan Aljazair.

Baca juga: Pria Bertopeng di Gaza Berpatroli Jaga Stabilitas Harga Pasar

Dikutip dari AFP pada Jumat (1/3/2024), pertemuan digelar untuk membahas kejadian di Gaza tersebut.

Menurut Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas, penembakan itu menewaskan 112 orang dan melukai 760 orang.

Namun sebuah sumber di Israel mengakui bahwa pasukan Israel telah melepaskan tembakan ke arah kerumunan, dan percaya bahwa hal itu sebagai ancaman.

Militer Israel mengatakan penyerbuan terjadi ketika ribuan warga Gaza yang putus asa mengepung konvoi 38 truk bantuan, yang menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka, termasuk beberapa orang yang tertabrak truk.

"Pembantaian keterlaluan ini merupakan kesaksian atas fakta bahwa selama Dewan Keamanan dilumpuhkan dan hak veto diberikan, hal ini akan mengorbankan nyawa rakyat Palestina," terang Mansour.

Baca juga: Banyak Kelaparan, Kematian akibat Perang di Gaza Hampir 30.000 Orang

Sebagai salah satu dari lima anggota tetap dewan yang beranggotakan 15 orang, Amerika Serikat, sekutu terbesar Israel memiliki hak veto yang telah digunakan sebanyak tiga kali untuk melarang badan tersebut menyerukan gencatan senjata segera di wilayah Palestina.

Pada pertemuan hari Kamis, Aljazair mengajukan rancangan deklarasi yang menyatakan keprihatinan mendalam dan bahwa situasi tersebut akibat dari tembakan pasukan Israel.

"Dari 15 anggota Dewan, 14 anggota mendukung deklarasi tersebut," tutur Mansour usai pertemuan.

Mansour juga mengatakan bahwa dirinya bertemu dengan Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada hari sebelumnya.

"Saya memohon padanya agar Dewan Keamanan harus mengeluarkan suatu produk yang mengutuk pembunuhan ini dan mengejar mereka yang bertanggung jawab atas pembantaian ini," pintanya.

"Jika Dewan Keamanan memiliki kekuatan dan tekad untuk mengakhiri pembantaian ini agar tidak terjadi lagi, maka yang kita perlukan selanjutnya ialah gencatan senjata," terang Mansour.

Sementara itu Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan situasi ini membutuhkan penyelidikan independen. Yakni terkait bagaimana kematian itu terjadi dan siapa yang bertanggung jawab.

Baca juga: Presiden AS Berharap Gencatan Senjata di Gaza Dimulai Senin Depan

Insiden hari Kamis menambah jumlah korban tewas warga Palestina yang menurut Kementerian Kesehatan Gaza telah mencapai 30.000 orang, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com