Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perekonomian Israel Kena Dampak Negatif akibat Perang di Gaza

Kompas.com - 21/02/2024, 21:42 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

TEL AVIV, KOMPAS.com - Berbagai laporan resmi menunjukkan perekonomian Israel menyusut lebih drastis dari perkiraan menyusul serangan yang terus berlanjut terhadap Hamas di Gaza.

Kondisi perekonomian Israel bisa dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB)—ukuran utama kesehatan suatu negara—yang turun sebesar 19 persen secara tahunan pada kuartal keempat 2023.

Penurunan ini setara dengan penurunan 5 persen antara Oktober dan Desember.

Baca juga: Kronologi Brasil-Israel Bersitegang soal Gaza

PDB Israel "terkena dampak langsung" dari pecahnya konflik pada 7 Oktober 2023, menurut Badan Pusat Statistik negara tersebut.

Sekitar 1.200 orang meninggal dalam serangan Hamas, sementara 250 lainnya—laki-laki, perempuan, dan anak-anak—dijadikan sandera.

Serangan balasan Israel sejauh ini menewaskan 29.000 orang di Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Hamas.

Seberapa buruk dampak perang terhadap ekonomi Israel?

Para ahli menyebut data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik Israel pada Senin (19/2/2024) jauh lebih buruk dari yang diperkirakan.

Perkiraan median dalam survei analis Bloomberg adalah penurunan tahunan sebesar 10,5 persen.

Badan Pusat Statistik Israel menyatakan, perang secara tajam membatasi pengeluaran, perjalanan atau wisata, dan investasi pada akhir tahun silam,

Pengeluaran swasta juga mengalami penurunan 26,3 persen, sedangkan ekspor turun 18,3 persen dan investasi aset tetap anjlok 67,8 persen terutama untuk bangunan tempat tinggal.

Sektor konstruksi kewalahan karena kurangnya tenaga kerja karena panggilan wajib militer dan pengurangan pekerja Palestina.

Seorang perempuan membentangkan poster berisi seruan boikot produk-produk Israel dalam demonstrasi di Ramallah, Tepi Barat, Desember 2023 lalu.AFP via BBC INDONESIA Seorang perempuan membentangkan poster berisi seruan boikot produk-produk Israel dalam demonstrasi di Ramallah, Tepi Barat, Desember 2023 lalu.
Di sisi lain, pengeluaran pemerintah—terutama untuk perang dan kompensasi untuk sektor bisnis dan rumah tangga—naik tajam 88,1 persen.

Ekonomi Israel memang tumbuh 2 persen untuk satu tahun penuh sekalipun PDB turun tajam antara Oktober dan Desember 2023.

Akan tetapi, sebelum serangan 7 Oktober, perekonomian Israel sebenarnya diprediksi tumbuh 3,5 persen.

Liam Peach, pakar ekonomi bidang pasar negara berkembang dari Capital Economics, mengatakan penyusutan ekonomi Israel "jauh lebih buruk dari perkiraan dan ini sangat mencerminkan efek serangan Hamas dan perang di Gaza".

Peach menambahkan, perkiraan pertumbuhan ekonomi Israel tahun 2024 "sepertinya akan tercatat menjadi salah satu yang terlemah."

Baca juga: Israel Disebut Pakai Senjata yang Didukung AI Saat Serang Gaza

BBC INDONESIA Area yang dikontrol Houthi.
Apa dampak lainnya?

Konflik juga menghambat jalur perdagangan. Pemberontak Houthi, yang didukung Iran, telah menyasar kapal-kapal kargo di Laut Merah yang menuju Terusan Suez.

Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi pada Senin (19/2/2024) menyatakan, serangan demi serangan memotong pemasukan Terusan Suez sebesar 40-50 persen tahun ini.

Laut Merah adalah salah satu rute kargo utama di dunia—hampir 15 persen perdagangan laut global biasanya melewati area itu.

Kelompok Pemberontak Houthi telah melancarkan banyak serangan dari Yaman terhadap kapal-kapal yang diklaim milik Israel—baik yang berbendera Israel maupun dimiliki Israel—atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel.

Kendati demikian, para operator dan pemilik kapal yang diserang mengeklaim mereka sama sekali tidak punya kaitan dengan Israel.

AS dan Inggris telah melancarkan serangan balasan ke titik-titik Houthi di Yaman.

Namun, bahkan sebelum kejadian ini, sebagian dari perusahaan perkapalan terbesar dunia sudah menyetop kapal-kapal mereka sebelum melintasi selat tersebut.

Baca juga: Sejarah Nama Laut Merah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com