Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Serbu RS Nasser di Gaza, 4 Pasien Tewas Kekurangan Oksigen, Penembak Jitu Mengintai

Kompas.com - 16/02/2024, 17:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas pada Jumat (16/2/2024) mengatakan, empat pasien meninggal dunia karena kekurangan oksigen di Rumah Sakit (RS) Nasser yang telah diserbu oleh pasukan Israel.

"Generator di kompleks itu berhenti dan listrik terputus," kata Kementerian itu.

Kementerian Kesehatan di Gaza pun menyampaikan kekhawatiran atas nasib enam pasien lain yang berada di ruang perawatan intensif dan tiga anak di ruang bayi di rumah sakit yang terletak di Kota Khan Younis tersebut.

Baca juga: Kata Erdogan soal Penyebab Seruan Perdamaian di Gaza Tak Berhasil

"Kami menganggap pendudukan Israel bertanggung jawab atas nyawa pasien dan staf mengingat kompleks tersebut sekarang berada di bawah kendali penuhnya," kata Kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Pihak militer ketika dihubungi AFP mengatakan sedang memeriksa laporan korban jiwa di rumah sakit tersebut.

Penembak jitu mengintai

Seorang saksi mata, yang menolak disebutkan namanya karena khawatir akan keselamatan, menyaksikan bahwa penembak jitu militer Israel menembak "siapa saja yang bergerak di dalam rumah sakit".

Selain itu, kendaraan militer yang telah mengelilingi kompleks RS Nasser melepaskan tembakan.

Pada Kamis (15/2/2024), Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan ratusan orang, termasuk pasien dan staf medis, masih berada di dalam kompleks rumah sakit.

Militer Israel mengatakan pada Kamis bahwa mereka telah meluncurkan operasi "tepat" di rumah sakit tersebut setelah menerima "informasi intelijen kredibel" yang menunjukkan bahwa para sandera telah disekap di dalam, dan bahwa mayat para sandera mungkin berada di dalam fasilitas tersebut.

Baca juga: Sunak Telepon Netanyahu, Ungkap Keprihatinan atas Kematian Warga Sipil di Gaza

Namun pada Kamis, Militer Israel mengaku belum menemukan bukti apapun tentang hal ini.

Meski demikian, Militer menyebut, pasukannya telah menemukan senjata, granat, dan bom mortir di kompleks rumah sakit tersebut.

Selama berminggu-minggu, ribuan orang yang mengungsi akibat perang telah berlindung di kompleks tersebut.

Organisasi amal medis Doctors Without Borders (MSF) mengatakan pada Kamis bahwa penembakan di rumah sakit itu telah memaksa para stafnya untuk melarikan diri, meninggalkan para pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com