Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Petugas Pemilu RI di Luar Negeri, Diincar Buaya hingga Disundul Hiu

Kompas.com - 12/02/2024, 21:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Pada hari pemilihan, suhu udara di Moskwa minus 30 derajat Celsius. Itu dianggap hangat bagi orang di Siberia.

Di daerah lain yang terpencil, suhu udara bisa mencapai minus 75 derajat Celsius.

“Kurir tidak mau mengantar surat karena udara demikian dingin. Mereka biasanya mengirim pesan di ponsel, memberitahu bahwa ada kiriman surat, silakan ambil segera," kata Sihombing.

Selain suhu yang dingin ekstrem, mereka menghadapi tantangan cakupan wilayah kerja yang luas. Rusia terbagi dalam 9 zona waktu. Dari Moskwa ke Vladivostok, misalnya, perjalanan udara bisa sampai pukul 21.00.

Semula, tim PPLN menawarkan KSK untuk tempat-tempat yang jauh dan terpencil, selain memilih melalui pos dan datang ke tempat-tempat pemungutan suara (TPS).

“Akhirnya kami sendiri yang mundur,” kata Sihombing.

Baca juga: Pemilu 2024: Foto Suasana WNI Nyoblos di Swiss, Unik Dilengkapi Bazar Makanan

“Karena tukang pos aja gak mau ke sana saking dinginnya," imbuhnya.

 

Pemilu Indonesia di luar negeri sudah dilaksanakan di sebagian besar bagian dunia, lebih cepat dari pelaksanaan di Indonesia.

Menurut KPU, lebih dari 1,7 juta diaspora Indonesia memberikan suara. Penghitungan surat suara akan dilakukan pada 14 Februari untuk surat suara TPS dan 15 Februari untuk surat suara yang dikirim melalui pos.

Taufik berharap pemilu hanya satu putaran. Kalau dua? Taufik tertawa getir.

Terbayang perjalanan darat 10 jam harus melalui berkali-kali pos pemeriksaan, ditambah perjalanan belasan jam di sungai dan laut di bawah sengatan suhu panas 41 derajat Celsius, dirubung lalat, diintai buaya, dan ia masih merasakan kepanikan tatkala hiu menyundul-nyundul perahu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com