Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tahun Kudeta Myanmar, Dapatkah Gencatan Senjata Tercapai?

Kompas.com - 01/02/2024, 22:52 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

"Saya pikir gencatan senjata saat ini tidak akan menandai berakhirnya perang antara aliansi dan pasukan junta,” katanya kepada DW.

"Namun, perang mungkin akan berhenti di wilayah Kokang untuk sementara waktu. Sebelum gencatan senjata saat ini antara aliansi dan pasukan junta, mereka mengadakan setidaknya dua pertemuan yang ditengahi oleh China, tetapi tidak ada hasil yang dicapai. Aliansi terus berperang hingga mencapai tujuan mereka. tujuan militer, terutama perebutan penuh Laukkai."

Gencatan senjata tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya menurut pernyataan dari Aliansi Tiga Persaudaraan.

Hanya beberapa hari setelah gencatan senjata disepakati, pasukan militer Myanmar diduga menembakkan granat ke arah pasukan aliansi di Kachin, sehingga mendorong pasukan oposisi membalas tembakan.

Waktu yang buruk untuk gencatan senjata

Bagi kelompok oposisi, pertempuran masih akan terus berlanjut, dan opsi gencatan senjata dinilai terjadi di waktu yang salah.

Para pendukung anti-junta berharap berkurangnya kendali militer secara nasional dan kekalahan junta akan mendorong pemberontakan meluas ke kota-kota utama di Myanmar.

Dengan adanya gencatan senjata, masih ada pertanyaan apakah momentum ini akan terus berlanjut.

Namun, David Scott Mathieson, seorang analis Myanmar, mengatakan bahwa gencatan senjata tidak akan menentukan strategi aliansi oposisi ke depannya.

"Saya kira tidak... sejauh ini perjanjian tersebut tidak berarti banyak, dan harus dipandang sebagai perjanjian lemah yang hanya memberikan kepura-puraan untuk melakukan perundingan damai,” katanya kepada DW.

"Saya pikir tidak mungkin untuk memprediksi ke mana arah konflik, meskipun patut dipertimbangkan bahwa setiap perubahan momentum yang dilakukan oleh (Aliansi Tiga Persaudaraan) akan ditentukan oleh berbagai strategi mereka, bukan melalui tekanan dari luar.”

PBB mengatakan, jumlah pengungsi akibat konflik ini secara keseluruhan melebihi dua juta orang sejak kudeta pada Februari 2021. Hampir 4.400 orang telah dibunuh oleh militer dan lebih dari 25.000 orang ditangkap, menurut kelompok hak asasi manusia itu.

Baca juga: Kepala Junta Myanmar Hadapi Tekanan Hebat, Diminta Mundur Terhormat

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Dapatkah Gencatan Senjata di Myanmar Tercapai?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com