NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Kelompok anti-junta pada Minggu (12/11/2023) mengeklaim telah menjatuhkan jet tempur militer Myanmar.
Myanmar dilanda kudeta militer pada 2021, dan berbagai kelompok etnis bersenjata kini melawan junta di berbagai bidang.
Dalam dua pekan terakhir, pertempuran meningkat di negara bagian Shan, dekat perbatasan China. Menurut para analis, ini adalah tantangan militer terbesar bagi para jenderal sejak mereka merebut kekuasaan.
Baca juga: Artileri Hantam Kamp Pengungsi Myanmar, 29 Tewas Termasuk Anak-anak
Jet tempur ringan yang membawa dua pilot jatuh pada Sabtu (11/11/2023) di antara negara bagian Kayin dan Kayah, Myanmar timur.
Juru bicara junta Zaw Min Tun mengatakan kepada kantor berita negara MRTV, jet tersebut sedang dalam penerbangan latihan dan jatuh karena kerusakan mesin.
Dia menyebutkan, kedua pilot sudah melakukan kontak dengan militer.
Hal ini terjadi ketika kelompok bersenjata di Kayah dan junta bentrok pada akhir pekan, kata Zaw Min Tun kepada MRTV, dikutip dari kantor berita AFP.
Baca juga:
Pasukan Pertahanan Kebangsaan Karenni (KNDF) mengaku menembak jatuh pesawat tersebut, tetapi tidak merinci bagaimana caranya.
“Kami sedang mencari puing-puingnya dan dua pilotnya sekarang,” kata ketua KNDF Khun Bedu kepada AFP.
KNDF adalah salah satu dari puluhan kelompok yang berjuang memulihkan demokrasi setelah tentara menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi.
Hampir 50.000 orang mengungsi akibat pertempuran di negara bagian Shan, menurut PBB, setelah tiga kelompok anti-junta melancarkan serangan gabungan.
Baca juga: Myanmar Usir Diplomat Timor Leste Buntut Pertemuan dengan Pemerintah Bayangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.