Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Kini Jadi Sumber Opium Terbesar di Dunia

Kompas.com - 13/12/2023, 22:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

BANGKOK, KOMPAS.com - Myanmar telah menjadi sumber opium terbesar di dunia, yang dipicu ketidakstabilan dalam negeri dan penurunan penanaman di Afghanistan.

Ini disampaikan Kantor PBB untuk Obat-obatan dan Kejahatan (UNODC) dalam sebuah laporan pada Selasa (12/12/2023).

Penurunan 95 persen penanaman opium di Afghanistan setelah larangan narkoba oleh Taliban pada tahun 2022 telah menyebabkan pasokan global bergeser ke Myanmar, di mana ketidakstabilan politik, sosial, dan ekonomi yang disebabkan oleh kudeta pada tahun 2021 mendorong banyak orang untuk menanam opium.

Baca juga: Myanmar Geser Afghanistan sebagai Produsen Opium Terbesar di Dunia

Petani Myanmar sekarang mendapatkan sekitar 75 persen lebih banyak dari pertanian opium poppy, karena harga rata-rata bunga tersebut telah mencapai sekitar 355 dolar AS per kilogram dan area budidaya telah meningkat 18 persen dari tahun ke tahun, dari 40.100 hektar menjadi 47.000 hektar.

Hal ini meningkatkan potensi hasil panen ke tingkat tertinggi sejak tahun 2001, kata UNODC, seperti dilansir dari CNA.

"Gangguan ekonomi, keamanan, dan tata kelola pemerintahan yang terjadi setelah pengambilalihan kekuasaan oleh militer pada Februari 2021 terus mendorong para petani di daerah terpencil untuk menanam opium demi mencari nafkah," kata Perwakilan Regional UNODC Jeremy Douglas.

Area penanaman opium paling banyak meluas di wilayah perbatasan Myanmar di negara bagian Shan utara, diikuti oleh negara bagian Chin dan Kachin, karena hasil panen meningkat 16 persen menjadi 22,9 kg per hektar karena praktik pertanian yang lebih canggih, kata laporan UNODC.

Lonjakan pertempuran antara militer Myanmar dan kelompok-kelompok etnis minoritas bersenjata kemungkinan besar akan mempercepat perluasan penanaman opium.

Baca juga: Produksi Opium Meningkat Tajam di Myanmar, Petani Tak Punya Pilihan

Perluasan penanaman opium mendorong pertumbuhan ekonomi gelap di Myanmar yang mencakup produksi dan perdagangan narkoba sintetis tingkat tinggi serta usaha kriminal lainnya, mulai dari pencucian uang hingga pusat penipuan online yang dijalankan oleh kejahatan terorganisir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com