Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mami Nena, Nenek 81 Tahun yang Jadi "Gamer" Free Fire Terkenal

Kompas.com - 22/01/2024, 19:51 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

“Fakta bahwa ia terkenal sungguh keren. Ke mana pun saya pergi, teman sekelas saya tahu bahwa nenek saya adalah seorang pemain video game terkenal. Itu sangat keren! Saya merasa ia seperti sahabat saya.”

Baca juga: Kisah Kripto Nyasar Masuk Rekening Pekerja Disabilitas, Mendadak Kaya Berujung Pidana

Nenek dan cucu

Tiga tahun setelah memulai petualangan digital dari rumahnya di Llay-Llay, sebuah kota terpencil yang terletak 90 kilometer dari Santiago, masa jandanya tidak lagi jadi masalah baginya.

Ia sempat memiliki empat juta pengikut di TikTok, sebelum akunnya dicuri, dan 700.000 pelanggan di YouTube.

Ia kerap berinteraksi dengan para pengikutnya. Ia senang berbagi tips untuk meningkatkan keterampilan bermain Free Fire dan membagikan secara cuma-cuma “Elite Pass” yang banyak diperebutkan.

Elite pass adalah benefit dalam permainan yang memungkinkan mereka dapat mengakses hadiah eksklusif seperti senjata, pakaian dan medali.

Peran cucunya krusial dalam membantunya mengatasi masa-masa sulit pascakematian sang suami. “Ia mengajarkan saya semua yang saya ketahui sekarang. Tanpanya, saya tidak akan ada di sini,” ungkapnya, emosional.

“Ia seperti sahabat saya,” timpal sang cucu, yang selalu menemaninya dalam video-videonya di YouTube.

Meski ia mahir bermain Free Fire, ia tidak begitu mengerti cara mengoperasikan telepon genggam maupun komputer. Di situlah cucunya membantu.

Ia mengelola akun media sosial Maria, menyiarkan permainannya secara online dan mengatur perjalanannya pertamanya ke luar negeri.

Berkat kesuksesannya dalam game tersebut, Free Fire pun memberinya penghargaan sebagai salah satu sosok berpengaruh dalam game tersebut dan menerbangkannya ke Mexico City pada 2022 untuk menghadiri acara ulang tahun game tersebut.

“Semua anak minta tanda tangan saya. Sungguh menyenangkan. Kenangan itu akan saya bawa sampai mati,” kata Maria.

Baca juga: Viral Pengakuan Nenek 112 Tahun dengan 30 Cicit Siap Dipinang jika Ada yang Minat

Gamers lansia

“Nenek gamer” itu kini tidak seaktif dulu bermain karena scleroderma yang ia derita, penyakit yang menyebabkan kulitnya mengeras, tetapi ia tidak mau pensiun.

“Saya suka memainkannya. Saya akan terus bermain selama saya bisa,” kata Maria.

Semangat itu juga dimiliki semakin banyak warga lanjut usia di seluruh dunia. Di antaranya tim Young Guard asal Ukraina dari game Counter Strike, yang anggotanya rata-rata berusia 75 tahun, atau pemain tertua di dunia Hamako Mori (93 tahun) asal Jepang.

Di Chile, Mami Nena terus menuai sukses. Pada 21 Desember lalu, ia diberi penghargaan oleh Catholic University dan surat kabar El Mercurio sebagai salah satu dari 100 tokoh senior negara itu atas perannya mengurangi stereotipe generasinya.

“Saya tidak pernah membayangkan hal ini. Saya bermain untuk bermain, untuk berada di sana dan menggerakkan jari-jemari saya,” ungkapnya setelah upacara tersebut.

Baca juga: Takut Meninggal Sendirian di Rumah, Nenek Berkecukupan Ini Pilih Menggelandang di Pusat Kota

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Atasi Kesepian pasca Ditinggal Suami, Nenek Asal Chile menjadi Gamer Terkenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com