Boon Heng diketahui mengidap penyakit hati stadium akhir, dengan komplikasi hipertensi portal parah.
Keluarganya diberitahu bahwa dia memerlukan transplantasi hati yang mendesak, idealnya dalam tiga bulan ke depan.
Jika tidak, ia berisiko mengalami pendarahan yang mengancam nyawa.
Keluarga tersebut berencana mengumpulkan total dana sebesar 215.000 dollar Singapura (sekitar Rp 2,5 miliar), yang mencakup biaya operasi untuk donor dan Boon Heng, serta biaya penilaian donor.
Sebagaimana diberitakan Mothership pada Senin (15/1/2024), Li mengatakan pada awalnya mereka berhasil menemukan empat hingga lima donor yang bersedia.
Namun, setelah diuji, tidak satupun yang terbukti cocok.
Li sendiri disarankan untuk tidak berdonasi untuk kedua kalinya, sementara suaminya tidak sesuai dengan profil yang disyaratkan.
Keluarga tersebut telah pindah ke Singapura dengan harapan Boon Heng memiliki kesempatan lebih baik untuk dimasukkan dalam daftar tunggu.
Mereka mencari donor golongan darah O+ berusia antara 21 dan 50 tahun, tanpa riwayat kondisi medis.
Baca juga: Mimpi Akan Dapat Emas, Pria Ini Gali Lubang 40 Meter di Dapur, Apa Hasilnya?
Li mengatakan dia juga mencoba mengunggah kabar terkini secara rutin tentang kondisi putranya di Facebook dengan harapan bisa menemukan donor.
“(Tetapi) sejak itu, kami belum menemukan donor yang cocok. Saya tidak tahu berapa lama kami bisa menunggu,” kata Li.
Baru-baru ini, Li mendapat inspirasi setelah melihat surat di kotak surat bloknya di Jurong East.
Dia sempat mempertimbangkan untuk mencetak dan mendistribusikan surat kepada warga, namun batal karena biayanya terlalu mahal.
Sejak Li meninggalkan pekerjaannya di Malaysia, keluarganya bertahan hidup dari gaji suaminya sebagai mekanik.
“Saya memutuskan untuk mencoba membagikan brosur secara langsung. Setidaknya, jika orang-orang menolak saya dan mengembalikan brosur tersebut, maka saya akan menyia-nyiakan satu lembar brosur tersebut,” kata Li.