Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Beralih Serang Iran di Suriah, Ini yang Diincar

Kompas.com - 09/01/2024, 12:12 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

DAMASCUS, KOMPAS.com - Militer Israel menyerang truk kargo, infrastruktur dan orang-orang yang terlibat dengan Iran di Suriah.

Menurut beberapa sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut kepada Reuters, Israel menargetkan semua yang terlibat dalam pasokan senjata Iran ke wilayah Suriah.

Seorang perwira intelijen militer Suriah dan seorang komandan aliansi regional mengatakan, Israel telah mengubah strateginya menyusul amukan kelompok Hamas pada 7 Oktober di wilayah Israel.

Baca juga: Pasukan Israel Temukan Pabrik Senjata Bawah Tanah Terbesar di Gaza

Meski Israel telah menyerang sasaran-sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah selama bertahun-tahun, termasuk wilayah di mana kelompok Hezbollah Lebanon aktif, kini Israel melancarkan serangan udara yang lebih mematikan.

"Israel juga lebih sering menyerang pengiriman senjata dan sistem pertahanan udara Iran di Suriah," kata sumber tersebut dikutip dari Reuters pada Senin (8/1/2024).

Sumber lain juga mengatakan, Israel telah mengabaikan aturan main dan kini banyak menimbulkan korban jiwa Hezbollah.

"Mereka biasa melepaskan tembakan peringatan, mereka menyerang di dekat truk, orang-orang kami keluar dari truk, dan kemudian mereka menabrak truk," terang komandan tersebut.

Israel sekarang melancarkan serangan udara yang lebih mematikan dan lebih intens terhadap pengiriman senjata dan sistem pertahanan udara Iran di Suriah.

"Mereka membom semua orang secara langsung. Mereka mengebom untuk membunuh," ungkap komandan itu.

Baca juga: Di Arab Saudi, Menlu AS Juga Bahas Normalisasi Israel

Serangan udara yang intensif telah menewaskan 19 anggota Hezbollah di Suriah dalam tiga bulan terakhir.

Sedangkan menurut hitungan Reuters. Lebih dari 130 pejuang Hezbollah juga tewas akibat penembakan Israel di Lebanon selatan pada periode yang sama.

Namun, militer Israel tidak menanggapi pertanyaan dari Reuters tentang peningkatan serangannya.

Seorang pejabat senior Israel, yang memberikan pengarahan kepada wartawan yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa Hezbollah telah memulai pertempuran ini dengan melakukan serangan pada 8 Oktober 2023.

Sedangkan serangan ini adalah strategi pembalasan dari Israel.

Saat ditanya bulan lalu tentang laporan serangan Israel di Suriah, panglima militer Israel mengatakan pasukan Israel bekerja di seluruh wilayah dan siap mengambil tindakan apa pun yang diperlukan.

Sementara dalam pidato yang disiarkan televisi pada 5 Januari 2024, pemimpin Hezbollah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya telah kehilangan sejumlah pejuang dalam penembakan Israel di Suriah di beberapa tempat dalam tiga bulan terakhir.

"Kami punya strategi sebelum operasi 7 Oktober. Jika mereka membunuh saudara-saudara kami di Suriah, kami akan merespons di front Lebanon," katanya.

Baca juga: Konflik Makin Meluas, Imbas Perang Israel-Hamas di Gaza

Diketahui, serangan drone Israel pada 8 Desember menewaskan tiga pejuang Hezbollah, dan serangan lainnya terhadap Quneitra di Suriah selatan menargetkan dua pejuang Hezbollah yang bertanggung jawab atas transfer senjata, kata komandan aliansi pro-Suriah.

Empat orang lainnya tewas pada akhir Desember dalam serangan terhadap gedung dan truk yang digunakan oleh kelompok milisi yang bersekutu dengan Iran di sepanjang perbatasan timur Suriah dengan Irak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com