Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Bantuan Terakhir AS | McD Malaysia Gugat Boikot Israel

Kompas.com - 01/01/2024, 07:13 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Kabar Dunia Sepekan kali ini mencakup berita paket bantuan terakhir Amerika Serikat ke Ukraina dan McDonald's Malaysia menggugat gerakan boikot Israel.

Sementara itu, Ukraina menghancurkan kapal Rusia yang diduga membawa drone Iran dan panglima militer Israel menyebutkan sampai kapan perang di Gaza berlangsung.

Berikut adalah rangkuman Kabar Dunia Sepekan selama 25-31 Desember 2023.

Baca juga: Menteri Israel Serukan Pemukim Yahudi Kembali ke Gaza, Dikecam Hamas

1. AS Kirim Paket Senjata Terakhir yang Tersedia ke Ukraina

Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Rabu (27/12/2023) mengumumkan paket senjata terakhir yang tersedia sesuai otorisasi untuk dikirim ke Ukraina.

"Paket terakhir tahun ini," kata Departemen Luar Negeri AS, dikutip dari kantor berita AFP.

Deplu AS menambahkan bahwa Kongres yang mayoritas kursinya diduduki Partai Republik harus bertindak cepat untuk memperbarui aliran dana tersebut.

Baca selengkapnya di sini.

2. McDonald's Malaysia Gugat Gerakan Boikot Israel, Tuntut Ganti Rugi Rp 20,1 Miliar

McDonald's Malaysia menggugat gerakan yang mempromosikan boikot terhadap Israel atas "pernyataan palsu dan fitnah".

Gerakan atau seruan tersebut dianggap merugikan bisnis mereka.

McDonald's Malaysia pun menuntut ganti rugi sebesar 6 juta ringgit (sekitar Rp 20,1 miliar).

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Bocah 8 Tahun di India Digigit Tikus saat Makan di McDonalds, Ayah Ajukan Gugatan

3. WNI Pemegang Working Holiday Visa Kembali Tewas Kecelakaan di Australia

Dua perempuan dan satu laki-laki tewas setelah mobil mereka menabrak pohon di Gunnedah, kawasan pedalaman di negara bagian New South Wales dengan ibu kota Sydney.

Pihak kepolisian NSW mengatakan, layanan darurat datang ke lokasi setelah menerima laporan adanya kecelakaan kendaraan, Rabu (20/12/2023) sekitar pukul 6.30 pagi.

Tiga penumpang di kursi belakang, semuanya berusia 20-an, tewas di lokasi kejadian.

Baca selengkapnya di sini.

4. Ukraina Hancurkan Kapal Rusia yang Diduga Bawa Drone Shahed Iran

Angkatan Udara Ukraina pada Selasa (26/12/2023) menghancurkan kapal armada Rusia di Laut Hitam yang diduga membawa drone Shahed Iran untuk perang.

Dalam pesannya di aplikasi Telegram, AU Ukraina menyebutkan bahwa kapal besar Novocherkassk dihancurkan oleh pilot angkatan udara.

“Orang-orang bilang kapal itu mengangkut Shahed,” tambahnya, mengacu pada drone peledak buatan Iran yang biasa digunakan oleh Rusia untuk melawan Ukraina.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Rusia Hadapi Serangan Ukraina Paling Mematikan, 21 Orang Tewas di Belgorod

5. Panglima Militer Israel Ungkap sampai Kapan Perang di Gaza Berlangsung

Panglima militer Israel Herzi Halevi pada Selasa (26/12/2023) mengatakan, perang melawan Hamas di Gaza akan berlangsung sampai berbulan-bulan lagi.

"Dan kami akan bekerja dengan metode berbeda agar pencapaian kami dapat dipertahankan untuk waktu lama,” lanjut Halevi dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, dikutip dari kantor berita AFP.

Ia menambahkan, tidak ada solusi ajaib dan jalan pintas untuk menyelesaikan perang ini kecuali bersikap keras kepada dan bertekad kuat.

Baca selengkapnya di sini.

6. Israel Serbu Kantor Penukaran Uang, Sita Jutaan Dollar AS Uang Hamas

Pasukan Israel menyerbu kantor-kantor penukaran mata uang asing dan pengiriman uang di Ramallah serta kota-kota lain di Tepi Barat yang diduduki pada Kamis (28/12/2203).

Mereka juga menyita jutaan dollar AS yang dicurigai untuk mendanai kelompok Hamas.

Sedikitnya satu orang tewas dan 14 lainnya luka-luka dalam bentrokan antara tentara Israel dan warga Palestina di pusat kota Ramallah, kota utama di Tepi Barat dan pusat pemerintahan Otoritas Palestina, kata Kementerian Kesehatan Palestina.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Sejarah Kenapa Gaza Diperebutkan Israel dan Palestina

7. Kim Jong Un Nyatakan Tak Akan Ada Lagi Upaya Reunifikasi dengan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan, tak akan ada lagi upaya penyatuan kembali atau reunifikasi dengan Korea Selatan.

Ia berkata demikian saat hadir dalam pertemuan akhri tahun yang diadakan Partai Buruh Korea (PBK). Pertemuan tersebut berlangsung lima hari dan berakhir pada Sabtu (30/12/2023).

Sebagaimana dilaporkan kantor berita Korea Utara KCNA pada Minggu (31/12/2023), Kim mengatakan, ia tidak akan lagi mengupayakan rekonsiliasi dan reunifikasi dengan Korea Selatan dalam pertemuan itu.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com