Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Kian Dekat Sahkan Pernikahan Sesama Jenis

Kompas.com - 23/12/2023, 16:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Kerajaan itu berharap bisa terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan pawai hak-hak LGBTQ, World Pride, pada 2028.

Para aktivis LGBTQ menyambut baik terobosan itu. Namun, mereka mengatakan momentum yang tampaknya tidak dapat diubah di balik pernikahan sesama jenis sudah terlambat.

"Jika RUU itu disahkan, kami akan menganggap sebagai permintaan maaf resmi dari negara yang sudah lama merenggut hak-hak kami, martabat kami," kata Waddao Chumaporn, aktivis LGBTQ terkemuka, yang berbicara di hadapan parlemen sebelum pembahasan dimulai.

"Permintaan maaf ini seperti jaminan bagi anak-anak muda LGBTQ, keluarga mereka dan siapa saja yang ingin tinggal di negara ini dengan hak-hak yang setara," tambahnya.

Baca juga: Anggota Parlemen Korea Selatan Usulkan RUU Pernikahan Sesama Jenis

Berdasarkan Undang-Undang Pernikahan Thailand yang berlaku saat ini, pasangan sesama jenis tidak memiliki pengakuan hukum, termasuk mengalihkan warisan jika salah satu pasangan meninggal serta berbagi tunjangan layanan kesehatan.

Para pendukungnya bersikukuh undang-undang finalnya harus mencakup kesetaraan hak.

"Tidak ada alasan mengapa kita tidak boleh memiliki keluarga yang bermartabat seperti semua manusia," kata Anticha Sangchai, dosen pada Fakultas Ilmu Pembelajaran dan Pendidikan, di Universitas Thammasat kepada VOA.

"Untuk kali ini hal ini melampaui politik… cepat atau lambat, Anda harus memberikan hak yang sama kepada semua orang," kata Anticha, yang mengidentifikasi dirinya sebagai biseksual dan ingin menikahi pasangannya segera setelah undang-undang berubah.

Anticha dan pasangannya sudah menjalin hubungan selama empat tahun.

Bagi legislator LGBTQ yang gagal meloloskan RUU itu menjadi undang-undang sejak 2020, kemajuan itu adalah lompatan besar dalam perjalanan panjang menuju kesetaraan di kerajaan di mana nilai-nilai konservatif membentuk undang-undang, meski budaya makin terbuka.

"Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah Thai ketika semua pihak bersatu," kata Thanyawat Kamonwongwat kepada VOA.

Kamonwongwat adalah seorang transgender dan satu dari empat anggota Partai Move Forward yang membantu isu kesetaraan pernikahan menjadi topik debat umum.

Baca juga: Biden Teken UU Perlindungan Pernikahan Sesama Jenis di AS

"Perubahan sedang terjadi. Kita akan beralih dari masyarakat di mana anak-anak transgender melakukan bunuh diri setelah dirundung, menjadi masyarakat yang mana seorang transgender dapat mengambil peran dalam pengambilan keputusan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com