TEL AVIV, KOMPAS.com - Sidang kasus korupsi PM Israel Benjamin Netanyahu dilanjutkan pada Senin (4/12/2023), meskipun negara itu masih terus berperang melawan Hamas di Jalur Gaza.
Sidang tersebut sempat ditangguhkan dua bulan lalu karena serangan Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober lalu.
Neyanyahui sebelumnya telah dituduh melakukan penipuan dan pelanggaran kepercayaan atas hubungannya dengan produser Hollywood Arnon Milchan dan tokoh-tokoh kaya lainnya.
Baca juga: Netanyahu Tegaskan Israel Akan Terus Berperang sampai Semua Tujuan Tercapai
Menurut jaksa penuntut, antara 2007 dan 2016, pemimpin partai sayap kanan Israel, Likud tersebut diduga telah menerima hadiah senilai 700.000 shekel (195.000 dollar AS atau sekitar Rp 3 miliar).
Selain itu, Netanyahyu diyakini telah menerima sekotak cerutu, botol sampanye, dan perhiasan sebagai imbalan atas bantuan keuangan atau bantuan pribadi.
Dengan ini, ia menjadi perdana menteri Israel pertama yang diadili.
Sebagaimana diberitakan AFP, Netanyahu menyangkal telah melakukan kesalahan apa pun, dan mengatakan bahwa hadiah-hadiah tersebut hanya diterima dari teman-temannya dan tanpa dia memintanya.
Pada Oktober 2019, para pengacaranya mengatakan bahwa mereka telah menerima pendapat hukum dari seorang ahli yang menyimpulkan bahwa ia berhak menerima hadiah dari teman-teman dekatnya.
Baca juga: Elon Musk Kunjungi Lokasi Serangan Hamas di Israel Ditemani Netanyahu
Netanyahu, perdana menteri terlama di Israel, dicurigai mempromosikan proyek pajak sebagai imbalan yang akan menghasilkan jutaan dolar bagi Milhan. Kementerian keuangan telah memveto proposal ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.